Ketenangan di Musala Al-Musyaroffah, Desa Pemakuan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (10/6) sekitar pukul 05.30 Wita terusik. Warga yang baru selesai salat subuh geger ketika membuka sebuah boks plastik besar.
Saat dilihat, isi boks warna putih berpenutup warna biru itu ternyata tubuh manusia. Mayat itu dalam kondisi terikat tanpa busana dibungkus plastik warna hitam. Ketua Musala Al-Musyarrofah, Ahmad Muslim (45), pun langsung melaporkan kejadian itu ke aparat desa dan polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad menceritakan boks itu dititipkan oleh seorang pria pada Minggu (10/6) dini hari. Pria ini datang ke musala menggunakan motor bebek membawa boks. Sejumlah warga yang saat itu sedang berada di musala bahkan membantu menurunkan boks itu ke teras musala.
Karena boks itu berat, warga bertanya apa isinya pada pria ini. Pria misterius ini menjawab isinya adalah pakaian untuk dibagikan. Dia lalu menitipkan boks itu di musala dengan dalih HP-nya tertinggal di rumah. Warga tidak menaruh curiga dan mengiyakan.
Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete mengatakan tim Inafis awalnya mengambil sidik jari korban. Dari situ diketahui korban bernama Linda Wati (32), warga Anjir Serapat Timur, Km 14, Kapuas Timur, Kalimantan Tengah.
![]() |
Setelah melakukan pendalaman, polisi mengetahui siapa pelakunya dan melakukan pengejaran. Pelaku dibekuk Unit Resmob Polda Kalsel dan Polres Banjar serta unit Ranmor Polda kalsel di rumahnya di Jalan Sultan Adam, Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
"Awalnya tersangka menyangkal, setelah diinterogasi akhirnya mengakui (pembunuhan-red)," kata AKBP Takdir saat dihubungi detikcom lewat telepon.
Pelaku kemudian dibawa ke Polda Kalsel. Barang bukti satu unit sepeda motor Jupiter Z warna merah milik korban dengan nomor polisi DA 3026 MU juga disita. Motor ini digunakan pelaku untuk membuang mayat korban.
AKBP Takdir mengatakan pelaku bernama M Riyadi bin Masransyah (36). Dia menyebut pelaku adalah kekasih korban. Menurutnya, sejak awal polisi sudah mencurigai pelakunya merupakan orang dekat.
"Motifnya (pembunuhan-red) karena si perempuan sering marah dengan si lelaki jadi si lelaki dendam dimarahi terus, jadi dibunuhnya pacarnya itu kemudian dimasukkan ke kontainer plastik," ucapnya.
Polisi rencananya akan melakukan rekonstruksi kasus ini hari ini, Senin (11/6). (hri/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini