"Jadi ada temuan bahwa paham radikalisme ini sudah masuk ke kampus-kampus, di beberapa kampus. DPR akan mengkaji hasil riset tersebut berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan. Kita pasti mendorong Komisi III untuk melakukan pendalaman dengan Kapolri untuk menggerakkan intelijennya ke kampus-kampus," ujar Bamsoet dalam acara diskusi di Sekretariat Perkumpulan Gerakan Kebangsaan, Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (11/6/2018).
Selain itu, Bamsoet meminta Komisi I DPR mendorong Badan Intelijen Negara (BIN) mendapatkan informasi penyebaran radikalisme di setiap kampus. Dia berharap aparat keamanan selalu waspada terhadap penyebaran paham radikal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Demikian juga saya mendorong Komisi I DPR untuk menggerakkan Badan Intelijen Negara agar menyebar ke kampus, apakah informasi itu benar adanya atau hanya isapan jempol. Yang pasti, kita harus waspada. Banyak yang sudah percaya paham radikal ini," tutur dia.
"Melawan radikalisme membumikan paham Pancasila dalam Islam moderat," ucap Bamsoet
Di tempat yang sama, Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria berharap ormas NU dan Muhammadiyah bergerak mencegah paham radikal sejak sekolah SMP. "Saya berharap ormas NU Muhammadiyah turun gunung sejak SMP, SMA, dan mahasiswa. Karena itu, mulai sejak SMA digarap. Maka ini tidak bisa menyelesaikan kampus selesai, tidak bisa," tutur Arif Satria. (fai/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini