Kapolri Minta Bawahannya Tembak Mati Pembegal Pemudik

Kapolri Minta Bawahannya Tembak Mati Pembegal Pemudik

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Senin, 11 Jun 2018 15:04 WIB
Pengamanan mudik (edzan/detikcom)
Merak - Karakteristik pemudik yang naik sepeda motor yang berangkat malam hari dari Pelabuhan Merak jadi perhatian khusus Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Mereka menyeberang dari Merak dan berharap datang ke pulau Sumatera pada pagi hari untuk menghindari ancaman dari begal saat melintas di Lampung.

Untuk melindungi para pemudik, Tito sendiri sudah memberikan perintah ke Kapolda Lampung dan Kapolda Sumatera Selatan agar ada operasi khusus pemberantasan begal. Jika perlu, ia menegaskan harus ada tindakan tegas termasuk tembak mati bagi begal yang ancam keselamatan pemudik.

"Saya sudah perintahkan nanti ketangkap tembak-tembakin saja mati, saya bilang gitu. Sudah saya perintahkan. Ini ada beberapa yang sudah tertangkap tertembak mati," kata Tito di Merak, Cilegon, Banten, Senin (11/6/2018).

Operasi pemberantasan begal khususnya di jalur Lampung sampai Sumatera Selatan sendiri sudah dilakukan sejak 2 bulan. Untuk daerah rawan begal, kepolisian di dua daerah tersebut diperintahkan untuk menjaga arus perjalanan pemudik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di jalan yang dianggap rawan begal, ini kita akan jaga. Nanti kita akan ke Polda Lampung, Kapoldanya akan kita tagih lagi. Kapolda Sumselnya sudah kita telepon," ujarnya.

Selain begal, Tito minta aksi pelemparan bus mudik dari Bakauheni ke Mesuji diproses hukum. Ada aksi pelemparan bus menurutnya yang mengakibatkan korban dan jadi viral. Ada dua kasus yang melibatkan anak di bawah umur yang awalnya hanya iseng. Dua orang menurutnya sudah ditangkap.

"Anak kecil umur 13-14 tahun, (pelakunya) banyak 5 orang. Dua orang ditangkap. Kita sampaikan tetep proses hukum meskipun iseng tapi membahayakan. Proses hukum pakai perundang-undangan anak," tegasnya. (bri/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads