"Kita mau lakukan investigasi sendiri juga, karena kita info di awal yang kita dapetin itu bahwa guru ini (pelaku) bukan guru kompeten. Dia guru bahasa Inggris tapi jurusannya bukan bahasa Inggris, lalu dia guru honorer tapi dapat info dia juga jadi wali kelas, gitu," jelas Furqon kepada wartawan di Mapolresta Depok, Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Senin (11/6/2018).
Furqon datang ke Polresta Depok untuk menanyakan perkembangan kasus itu. Tim kuasa hukum juga berencana mendatangi pihak sekolah untuk mengonfirmasi soal status W ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini polisi masih mem-BAP para orang tua korban. Sejauh ini baru 4 korban yang tercatat di kepolisian.
"Untuk keadaan sampai saat ini fisik sih sehat, nah pasca kemarin berita ke blow up ini korban jadi berasa (trauma). Iya mudah-mudahan ke depannya nggak ada apa-apa sih," tambahnya.
Para korban mendapatkan trauma healing dari tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). "Dari tim P2TP2A sudah berjalan konseling dengan mereka," cetusnya.
Selanjutnya, tim kuasa hukum juga akan ke Dinas Pendidikan untuk menindak lanjuti hal ini. Kuasa hukum juga siap menjadi pendamping korban lainnya yang belum melapor.
"Kebetulan tadi ada yang mau menambah laporan juga soal cabul ini, tapi belum jadi karena kondisi anak yang masih syok, jadi kita masih menunggu," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini