"Jadi saya kan patuh, disiplin, tertib aturan. Betul nggak? Lah kok pada kaget semua?" ucap Djarot saat dikonfirmasi, Minggu (10/6/2018).
Djarot punya dugaan terkait polemik e-KTP Medan kepunyaannya. Menurut Djarot, 'kebiasaan' di Medan terkait penerbitan e-KTP dan fakta cepatnya dirinya memiliki e-KTP jadi salah satu faktornya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, kapan Djarot mengurus e-KTP Medan miliknya itu?
"Loh, KTP-ku itu sudah lama dong, kepengurusannya sejak aku di Blitar udah e-KTP tinggal dipindahin alamatnya doang. Di Jakarta pindah alamat toh? Jakarta pindah ke Medan, pindah alamat toh? Itu aja," jawab Djarot.
"Fotonya sama, NIK-nya sama karena sistem kita kan sekarang pakai NIK tunggal. Kita nggak gonta-ganti lagi kan. KTP sekarang itu nggak tanda tangan camat loh. Lihat KTP-mu lah," sambung mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Menurut Djarot, apa yang dilakukan pemerintah pusat terkait penerbitan e-KTP sebenarnya untuk membantu warga. Djarot lalu menyinggung soal pungutan liar.
"Ini sebetulnya mempermudah prosedur supaya tidak banyak meja yang dilalui warga dan supaya tidak ada pungli di dalam kepengurusan KTP. Nggak boleh ada pungli, gitu loh. Kalau banyak meja, waduh punglinya. Inilah yang kita kerjakan di Jakarta, nggak boleh. Ini hak warga loh," tegas Djarot.
Tonton juga 'Hijrah Milenial Cagub Djarot':
(gbr/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini