Ini Titik Krusial Tol Fungsional Jakarta-Semarang

Ini Titik Krusial Tol Fungsional Jakarta-Semarang

Eva Safitri - detikNews
Minggu, 10 Jun 2018 00:06 WIB
Foto: Eva Safitri/detikcom
Cirebon - Mudik di Pulau Jawa saat ini tidak hanya melewati jalur arteri Pantai Utara (Pantura) atau Pantai Selatan (Pansela). Saat ini sudah ada tiga jalur tol fungsional yang menghubungkan jalan tol operasional dari Jakarta hingga Semarang.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan, tol fungsional itu akan dijumpai pemudik setelah wilayah Tegal. Berikut tol fungsional beserta titik krusial dan rekayasa jika terjadi kepadatan.

1. Pemalang-Semarang

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tol ini menghubungkan wilayah Pemalang, Batang, Kendal, sampai Semarang. Royke menyebut titik krusial hanya akan terjadi di jembatan Kalikuto.

"Akan terjadi kepadatan hanya di jembatan Kalikuto. Itu penyebabnya Kalikuto belum bisa nyambung," ujarnya di pintu tol Palimanan, Sabtu (9/6/2018).

Sehingga, lanjut Royke, jika nantinya terjadi kepadatan di jembatan Kalikuto, pemudik akan dikeluarkan terlebih dahulu sejauh 1 km ke jalur Pantura.

"Biar dikeluarkan ke Pantura, nanti masuk lagi kurang lebih 1 km ya. Ketika proses itu berjalan tentu pasti ada antreannya," ucap Royke.

Di ruas tol fungsional Pemalang-Semarang ini ada 4 pintu keluar menuju arteri. Nantinya jika terjadi kepadatan, pemudik dapat keluar dari pintu tersebut.

"Pemalang -Semarang saat ini padat, saya ajarin ke mereka (petugas lalu lintas) itu saya yakin padatnya di ujungnya di Kalikuto, Kalikuto itu masih ada exit di belakang banyak bisa dipilih. Bisa dikeluarin ke Kendal, ke arah Pantura, masuk lagi terserah dia (pemudik) mau masuk dari mana," ujarnya.

Jembatan Kalikuto akan tersambung pada H-2 lebaran. Setelahnya Royke mengatakan arus ada tol fungsional ini akan lancar.

"Setelah tersambung, nggak perlu dikeluarin lagi, langsung bablas lurus," ujarnya.

2. Salatiga-Surakarta

Titik krusial di tol fungsional ruas Salatiga-Surakarta akan terjadi di jembatan Kalikenteng. Sama seperti jembatan Kalikuto penyebabnya karena jembatan ini belum tersambung.

"Dikhawatirkan pula jembatan jalan tol yang belum jadi yaitu Kalikenteng yang di Salatiga menghubungkan Salatiga-Colomadu-Solo," ujar Royke.

Pemudik akan dilewati ke jalan di samping jembatan yang sangat curam. Jika terjadi kepadatan rekayasa juga akan dilakukan dengan mengeluarkan ke jalan arteri.

"Sehingga harus lewat bawah Kalikenteng dengan grid elevasi sekitar 10-15 derajat," kaya Royke.

Ia juga mengimbau agar para pemudik tidak harus meleati jalur tol fungsional ini. Menurut Royke jalur arteri Salatiga sampai Solo masih cukup lancar.

"Jadi nggak lewat sini nggak menjadi persoalan karena arteri Salatiga-Boyolali, Boyolali-Solo itu tidak begitu padat di hari-hari biasa maupun di arus mudik sehingga tidak harus untuk mereka dilewatkan ke jembatan Kalikenteng," ucapnya.

3. Wilangan-Kertosono

Tol fungsional Wilangan-Kertosono merupaka jalur yang menghubungkan Jawa Tengah-Jawa Timur. Menurut Royke tidak ada titik krusial di tol fungsional ini.

"Jawa Tengah-Jawa Timur sudah termasuk aman, nggak rawan macet, nggak ada titik krusial paling pemudik lokalan yang mudik jalur pendek, orang mudik lokal yang mudiknya nggak jauh-jauh," tutupnya. (jor/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads