"Jaga higienitas, baik bahan makanan maupun proses memasaknya. Sistem distribusi juga harus cepat dan tepat agar makanan bisa segera dikonsumsi jemaah," kata Lukman di Dapur Burhan Al Huda, Madinah, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu (9/6/2018).
Lukman mengaku mengapresiasi dapur Burhan Al Huda yang mempekerjakan tukang masak asli Indonesia. Ia mengatakan hal itu bisa membantu makanan yang disediakan terjaga cita rasa Indonesia-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Madinah, total ada 15 perusahaan katering yang akan melayani jemaah haji Indonesia. Nantinya, para jemaah akan mendapatkan 2 kali makan, yakni siang dan malam serta satu kali snack berat (sarapan) setiap harinya.
Selain meninjau dapur katering, Lukman juga meninjau kesiapan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) serta hotel Marriot yang berada di sebelah utara Masjid Nabawi yang akan digunakan untuk menginap jemaah haji Indonesia. Ia menyatakan tahun ini ada sistem baru penyewaan hotel di Madinah.
Ada tiga pola penyewaan, yaitu sewa setengah musim, sewa semusim penuh, dan blocking time. Selama ini, sistem sewa hotel di Madinah dilakukan secara blocking time, antara 8 sampai 9 hari.
Sementara di tahun 2018, mayoritas hotel di sewa semusim penuh. Total ada 32 hotel yang telah disewa dengan kapasitas 108.574 jemaah atau 52,02 persen, sewa setengah musim 0,62 persen, sedang blocking time 47,36 persen atau 75 hotel dengan kapasitas 98.838 jemaah.
"Pola ini akan lebih memudahkan penempatan jemaah dan pengaturan jadwal pergerakan jemaah gelombang pertama ke Mekah usai menjalani ibadah Arbain, dan jemaah gelombang kedua ke bandara saat akan pulang ke tanah air," ujar Lukman.
"Jemaah tidak perlu diburu-buru segera check out karena ada masa sewanya sudah habis dan kamar akan diisi jemaah lainnya," pungkasnya. (haf/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini