"Benar. Dalam perjalanan penerbangan, ada panel di kokpit yang menunjukkan bahwa bagian mesin perlu pemeriksaan lebih lanjut," kata Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, kepada detikcom, Jumat (8/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pada posisi menuju 8 ribu kaki di udara, pilot mengidentifikasi terjadinya gangguan mesin pertama. Pilot kemudian mematikan mesin. Mesin tak dapat dinyalakan kembali.
Dia menjelaskan ada bagian mesin yang perlu diperiksa. Informasi ini diketahui dari indikator di panel ruang pilot. Maka, sesuai dengan arahan non-normal checklist (prosedur yang harus dilakukan dalam keadaan tertentu), mesin dinyalakan kembali tapi ternyata tidak bisa.
Akhirnya pilot mendaratkan kembali pesawat ke bandara terdekat. Pesawat itu mendarat kembali di Soekarno-Hatta pada pukul 12.22 WIB.
"Sampai di bandara, butuh waktu lama untuk memeriksa pesawat, sehingga butuh pesawat baru yang disiapkan untuk penumpang. Pesawat sudah siap dan segera boarding pukul 15.00 WIB," kata Ikhsan.
Belum diketahui gangguan mesin apa yang membuat pesawat itu balik ke Soekarno-Hatta. "Perlu pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui itu," kata Ikhsan. (dnu/imk)











































