Nisan Kuno di Azerbaijan dan Teori Masuknya Islam ke Nusantara

Mosaik Dunia Islam

Nisan Kuno di Azerbaijan dan Teori Masuknya Islam ke Nusantara

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikNews
Jumat, 08 Jun 2018 10:59 WIB
Foto: Makam dan nisan kuno di Azerbaijan yang mirip dengan makam-nisan kuno di Barus-Sumut dan Aceh Utara-Aceh (Dokumentasi Dubes RI untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie)
Baku - Sekelompok nisan kuno di Azerbaijan mirip dengan nisan-nisan di Barus-Sumatera Utara dan Aceh Utara. Nah bagaimana hubungannya dengan masuknya Islam ke Nusantara?

Diketahui bahwa masyarakat Islam Indonesia merupakan mayoritas di negerinya dan di dunia, namun sejarah masuk dan berkembangnya agama ini untuk pertama kali di wilayah Nusantara ini masih menjadi bahan perdebatan, demikian dipaparkan Dubes RI untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fananie dalam keterangan tertulis yang diterima.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai kini, imbuh Dubes Husnan, belum ada kesepakatan di antara para sejarawan mengenai awal kedatangan Islam serta juga asal pembawa ajaran tersebut. Sementara ini teori-teori yang ada tentang masuknya Islam ke Nusantara atau kepulauan Indonesia, dapat dibagi menjadi dua kategori.

Dua Teori Masuknya Islam ke Nusantara

Teori pertama menyebutkan bahwa penyebaran agama Islam ke Indonesia telah terjadi pada abad ke-7 M, yang berarti hampir bersamaan dengan meluasnya kekuasaan daulah Islamiyyah di bawah kekuasaan Bani Umayyah (661-750) ke luar wilayah Jazirah Arab yang sekarang disebut sebagai "Timur-Tengah".

Pendukung teori pertama ini antara lain: WP Groeneveldt, TW Arnold, Syed Naquib Al-Attas, JC van Leur, HAMKA, dan Uka Tjandrasasmita.

Sedangkan kategori teori kedua mengatakan bahwa penyebaran Islam ke wilayah kepulauan Indonesia baru terjadi pada abad ke-13 M. Pendukung dari kategori teori kedua ini antara lain: C Snouck Hourgronje, RA Kern, JP Moquette, dan Haji Agus Salim. Artinya Islam menyebar ke Nusantara pada masa Bani Abasiyyah (750-1258 M) menjadi penguasa di Timur Tengah.



Menurut Dubes Husnan, jika merunut pada kedua teori tersebut, Islam pada masa periode perkenalan dan penyebaran, datang dari wilayah Kaukasus, khususnya Azerbaijan yang saat itu masuk dalam wilayah Persia raya.

"Hal ini menguatkan tentang gelombang kedatangan Islam di Indonesia, selain dari Jazirah Arab juga dari wilayah kaukasus, Azerbaijan yang dibawa oleh para kaum sufi Asia Tengah yg memang tempat berkembang pesatnya gerakan tareqat," kata Husnan di Azerbaijan.

Kemungkinan Teori Ketiga

Ditambahkan peneliti dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) yang juga pakar studi Persia, Bastian Zulyeno, PhD yang sedang melakukan pre-riset tentang nisan kuno di Azerbaijan dan masuknya Islam ke Nusantara, riset ini bisa jadi memunculkan teori ketiga.
Foto: Makam dan nisan kuno di Azerbaijan yang mirip dengan makam-nisan kuno di Barus-Sumut dan Aceh Utara-Aceh (Dokumentasi Dubes RI untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie)

"Selama ini dikenal Islam masuk ke Indonesia pada Abad ke-14, dengan adanya penemuan ini, bisa jadi Islam masuk lebih awal pada Abad ke-11, seperti nisan yang kami temukan di Barus. Dari 2 teori itu, saya cenderung di tengah-tengahnya berdasarkan syair-syair yang ada di Barus, itu dari penyair Abad ke-10," urai dia.
Foto: Papan tingi Barus (Dokumentasi Bastian Zulyeno)

Sedangkan makam dan nisan kuno yang ditemukan di Kabupaten Aceh Utara pada 2014 lalu, yang didapati ada syair Persianya, bisa disimpulkan 'penghuni makam' itu semasa hidupnya adalah penyebar Islam di Indonesia dari kaum sufi.
Foto: Tim Sedang melakukan pengukuran Nisan Anonim, di Desa Sera Jaman, Kecamatan Tanah Luas, Kab. Aceh Utara (Dokumentasi Kemdikbud)

"Cluenya adalah penyebar Islam di Indonesia juga dari kaum sufi, itu tidak terbantahkan. Nah yang datang ke Indonesia itulah kaum sufi yang berasal dari Kaukasus-Asia Tengah-Persia, dan wilayah itu adalah Azerbaijan dan sekitarnya," demikian diuraikan Bastian.

Husnan dan Bastian pun berharap jika penemuan awal ini dapat membuka riset lebih lanjut yang berkenaan dengan sejarah awal mulanya Islam datang ke Indonesia yang sampai hari ini masih bias informasinya. Khususnya hubungan antara Nusantara-Kaukasus, khususnya Azerbaijan.


(nwk/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads