Apa Maksud Pertemuan Puan-Prabowo?

Apa Maksud Pertemuan Puan-Prabowo?

Parastiti Kharisma Putri, Marlinda Okta Erwanti - detikNews
Kamis, 07 Jun 2018 22:33 WIB
Foto: Prabowo Subianto dan Puan Maharani
Jakarta - Ada yang menarik dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Keduanya kerap bertemu akhir-akhir ini dan bahkan keduanya ingin segera kembali bersua. Apa sebetulnya maksud pertemuan dua elite politik berbeda kubu itu?

Puan dan Prabowo sebelumnya disebut-sebut kerap melakukan pertemuan. Pertemuan berkali-kali antara Prabowo dan Puan diungkapkan Sekretaris F-PDIP DPR Bambang 'Pacul' Wuryanto. Bambang mengatakan dia merupakan saksi pertemuan tersebut.

Belakangan Puan mengakui memang kerap bertemu Prabowo. Dan Puan membeberkan dia dan Prabowo ada niatan untuk bertemu kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


[Gambas:Video 20detik]


"Sudah sama-sama menyampaikan ada keinginan dan niatan untuk bertemu. Tapi ya insyaallah pastinya secepatnyalah. Saya juga udah bilang siap kok. Kan sama-sama udah bilang siap," ujar Puan di gedung DPR, Kamis (7/6/2018).

Namun Puan belum dapat memastikan kapan pertemuan itu akan dilaksanakan. Sebab, hingga saat ini rencana pertemuannya bersama Prabowo masih terkendala masalah waktu.

Apa yang akan dibicarakan dalam pertemuan itu? Puan enggan secara gamblang merinci.

"Ya biasanya ketawa-ketawa aja. Ngomongin situasi masa kini. Kemudian lain-lainlah banyak hal kalau ketemu," ucapnya. Namun ia berharap pertemuan itu dapat menyejukkan situasi politik yang semakin panas menjelang Pilpres 2019. "Ya insyaallah," katanya.

PertemuanPuandanPrabowo tentu saja merupakan fenomena menarik.PuanmerupakanelitePDIP,partaipendukungJokowi di pemerintahan.SedangkanPrabowomerupakanlawanJokowidiPilpres 2014 dan disebut-sebutakanmajulagidiPipres 2019.PuandanPrabowoberadadikutup yang berlawanan.




Maksud pertemuan Puan dan Prabowo memang masih menjadi teka-teki. Namun tentu saja, sebagaimana disampaikan Puan, pertemuan itu terkait erat dengan Pilpres 2019.

Partai Gerindra meyakini dan berharap, pertemuan Prabowo dan Puan membuka peluang koalisi pada Pilpres 2009. Saat itu PDIP dan Gerindra menjadi motor pendukung pasangan Megawati-Prabowo. Keyakinan Gerindra, PDIP menyodorkan Puan untuk berduet dengan Prabowo.

"Tentunya saya bersyukur kalau memang jadi ketemu urusan-urusan yang mungkin hari ini ada perbedaan jadi tidak ada lagi perbedaan itu. Ini yang tentunya ke depan kita bisa bersama-sama lagi seperti 2009 ya," kata Ketua DPP Gerindra Desmond Junaidi Mahesa di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Keyakinan yang sama disampaikan PAN, partai anggota kabinet yang beberapa kali makin kerap berseberangan visi dengan kebijakan Presiden Jokowi. Waketum PAN Ahmad Hanafi Rais menilai pertemuan tersebut memungkinkan terbentuknya koalisi dua partai itu dalam Pilpres 2019.

Sebab, menurut Hanafi, elektabilitas petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin menurun dari hari ke hari pada sejumlah survei. Jadi, pikiran untuk membentuk koalisi antara PDIP dan Gerindra bisa saja muncul.

"Ya kalau melihat trennya Pak Jokowi ini polling-nya makin turun, kemudian kondisi ekonominya juga rasanya makin sulit, dan ketika incumbent disodorkan kembali ternyata elektabilitasnya tidak sebagus yang dulu, ya mungkin itu jadi pikiran partai-partai politik ya," kata Hanafi.

Apa kata partai pendukung Jokowi? Hanura belum mau menganggap pertemuan itu sebagai suatu yang besar. Partai ini menilai pertemuan Prabowo dan Puan semata-mata hanya untuk silaturahmi dua sahabat.

"Bisa saja pertemuan antar dua sahabat. Karena dalam politik, berbeda pandangan adalah biasa, tapi silaturahmi tidak boleh putus," kata Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah.

Sedangkan Nasdem menyambut baik pertemuan itu. Jika pun memang akan terbuka pintu koalisi, Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate menilai seharusnya Gerindra yang merapat ke dalam koalisi pendukung Jokowi. Bukan sebalinya sebagaimana diinginkan Gerindra.

"Bagus-bagus aja. Baik Mbak Puan bertemu Pak Prabowo, para menteri ketemu satu sama lainnya, Amien Rais ketemu presiden. Kalau bertemu seperti itu ya bagus-bagus aja," kata Johnny, kepada detikcom, Kamis (7/6/2018).

Yang terpenting, kata Johnny, persatuan nasional dapat terjadi. Selain itu, pertemuan itu juga memberikan efek pada demokrasi yang lebih baik lagi.

"Yang paling penting kontestasi-kontestasi Pilpres Pileg Pilkada nanti itu adalah kontestasi gagasan untuk membangun Indonesia membangun bangsa. Jangan ditandai dengan unsur-unsur personal gitu," ujarnya.

Lalu apa maksud pertemuan berseri antara Puan dan Prabowo? Akankah terbentuk koalisi PDIP dan Gerindra? Sebelum 10 Agustus -- batas akhir pendaftaran pasangan untuk Pilpres 2019 -- jawaban itu akan mengemuka. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads