"Indonesia sudah khatam soal toleransi. Hari raya apa saja libur. Di zaman Pak Harto juga menterinya banyak yang nonmuslim," jelas dia di Universitas Islam Indonesia, Kamis (7/6/2018).
Contohnya saja Islam, menurut Zulkifli, toleransi dan kasih sayang di agama ini amat diajarkan bahkan bukan hanya kepada manusia. Makanya dia tidak tidak setuju jika banyak hal-hal yang berkaitan dengan Islam dicap sebagai radikal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal toleransi umat Islam itu bukan hanya sama manusia sama pohon saja disayang apalagi sesama manusia. Kita tak setuju bom bunuh diri ajaran sesat itu. Tapi jangan Framing Islam itu radikal," tegas dia.
Contohnya soal takbir yang kerap dikambinghitamkan. Padahal saat masa perjuangan kemerdekaan, takbir digunakan untuk memberikan spirit untuk para pejuang.
"Yang buat kemerdekaan itu takbir, mempertahankan kemerdekaan itu takbir. Takbir itu bukan radikal," tutup dia.











































