Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengatakan peresmian Program Kewirausahaan dan Digitalisasi Sistem Pertanian tersebut akan dipusatkan di Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) yang ada di Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.
Setelah itu, Jokowi akan mengunjungi Pondok Pesantren Darul Ma'arif di Desa Kaplongan untuk bersilaturahmi dengan para ulama, santri, dan masyarakat sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setibanya di Semarang, Jokowi akan melakukan peresmian terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani yang juga merupakan bandara terapung di atas air yang pertama di Indonesia. Pengembangan bandara tersebut juga termasuk dalam program Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Peraturan Presiden No 58 Tahun 2017.
"Untuk diketahui, terminal baru Bandara Ahmad Yani memiliki luas area 58.652 meter persegi atau hampir sembilan kali lebih besar dibanding luasan terminal bandara lama yang hanya 6.708 meter persegi," kata Bey.
Setelah selesai dibangun, kata Bey, terminal baru akan mampu menampung sebanyak 7 juta penumpang per tahun atau 19 ribu penumpang setiap harinya. Sedangkan kapasitas terminal lama hanya 800 ribu penumpang per tahun.
"Selain itu, dalam terminal baru tersebut juga dilengkapi tiga unit garbarata serta 30 unit counter check in untuk mempercepat pelayanan kepada penumpang maskapai," katanya.
Sedangkan untuk luasan apron baru itu, kata Bey, mencapai 72.522 meter persegi sehingga mampu menampung 12 pesawat berbadan ramping (narrow body) atau konfigurasi sepuluh pesawat narrow body dan dua pesawat berbadan lebar (wide body) kargo.
"Usai peresmian, Presiden beserta rombongan direncanakan akan langsung kembali ke Jakarta menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1," ujar Bey. (rjo/aan)