Hal tersebut disampaikan JK saat membuka seminar revolusi mental 'Program Penguatan Kapasitas Pemimpin Indonesia' di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (7/6/2018).
"Apabila industri semua pakai automation, pakai robot, siapa konsumennya, siapa yang mendapat pendapatannya, siapa yang membeli," ujar JK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peranan manusia, peranan pekerja, peranan inovatif tetap menjadi inti dari semua itu. Karena apabila tidak ada pekerja siapa yang berpenghasilan, apabila tak ada yang berpenghasilan siapa yang membeli barang yang dihasilkan oleh robot atau automation? Kita harus menggabungkan hal-hal tersebut untuk menjadikan suatu sikap atau menjadi ciri kebangsaan kita," jelasnya.
JK menjelaskan, persaingan memang akan selalu dimenangkan oleh bangsa yang lebih cepat dan murah. Namun robotik tidak selalu menjadi jawaban untuk semua permasalahan itu.
"Memang ada pertanyaan saya adalah, tentu hal yang baik karena dunia dalam global, setiap persaingan dimenangkan oleh yang lebih baik yang lebih murah dan lebih cepat. Tiga hal itu hanya bisa dimenangkan dengan teknologi yang lebih maju lagi," tutur JK.
Baca juga: Kelakar JK Soal Kekuasaan di Indonesia |
"Itulah kemudian timbul revolusi keempat dengan teknologi yang lebih baik lagi, lebih tinggi lagi, tetapi pertanyaannya, apabila industri semua punya automation, bekerja robot, and then siapa konsumennya? Siapa yang mendapat pendapatannya? Siapa yang membeli?" imbuhnya.
Hadir dalam pembukaan seminar ini Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menristek Dikti M Nasir, MenPAN-RB Asman Abnur, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo, Menkominfo Rudiantara, dan sejumlah pejabat lain. (rna/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini