40 Masjid Diduga Terpapar Radikalisme, Ini yang Dilakukan Pemprov

40 Masjid Diduga Terpapar Radikalisme, Ini yang Dilakukan Pemprov

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Rabu, 06 Jun 2018 19:57 WIB
Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno/Foto: Muhammad Fida-detikcom
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sudah mengantongi data 40 masjid yang diduga terpapar radikalisme. Sandiaga menolak menyebutkan nama masjid itu untuk menghindari perpecahan.

"Memang ada beberapa yang kita pantau dan tentunya tidak mungkin kita umum-umumkan, (yang) akhirnya nanti menjadi perpecahan," kata Sandiaga usai buka puasa bersama di Masjid Hasyim Asy'ari, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (6/6/2018).

Sandiaga mempersilakan lembaga terkait yang ingin mengetahui data masjid tersebut untuk mengonfirmasi langsung ke dirinya. Sandiaga menegaskan pihaknya akan melakukan pembinaan masjid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Kita gunakan kesempatan ini untuk membina mereka karena masjid itu seperti sumber kemakmuran dan kita harus memastikan bahwa masjid itu menjadi sinar daripada Ialam yang rahmatan lil alamin dan mempersatukan," jelas Sandiaga.

Sandiaga juga mengaku siap bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dia ingin Jakarta terbebas dari paham radikalisme.

"Harus ada (kerja sama). Jadi kita akan terus bertukar karena kita kebetulan mau agar kita harus pastikan tidak ada tempat buat paham radikalisme disini," jelasnya.




Sandiaga menyebut faktor ekonomi jadi salah satu penyebab munculnya terorisme. Dia berjanji akan segera menyelesaikan permasalahn lapangan kerja di Jakarta untuk membantu mengurai terorisme.

"Salah satu faktor pendidikan ekonomi lapangan kerja, biaya hidup yang tinggi akhirnya mengakibatkan paham radikalisme itu tumbuh dan subur. Jadi kita harus hilangkan ketidakadilan, hilangkan kesenjangan," jelasnya.

Info mengenai 40 masjid yang terpapar radikalisme pertama kali terucap oleh cendekiawan muslim Azyumardi Azra yang mengutip data milik Alissa Wahid. Azyumardi beserta cendekiawan muslim lainnya telah melaporkan hal itu ke Presiden Joko Widodo. (fdu/fdn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads