Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif menilai ungkapan Inas sebagai bahasa provokatif. Slamet mengatakan Rizieq hanya memberi nasihat dan dukungan.
"Siapa yang ngatur? HRS menasihati dan memberi dukungan untuk persatuan umat. Itu bahasa provokatif tuh yang mau adu domba umat," ujar Slamet kepada detikcom, Rabu (6/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Slamet, pernyataan Inas menunjukkan kepanikan dan kekhawatiran berlebih.
"Silaturahmi itu ajaran agama, mendatangi dan memberi semangat kepada saudaranya yang sedang kesusahan dan terzalimi itu akhlak mulia, mendengar nasihat ulama untuk menyatukan umat sungguh perbuatan luhur. Yang panik dan khawatir berlebih sampai mengeluarkan pernyataan yang tidak terpuji sesungguhnya sedang menunjukkan siapa diri dan harga dirinya," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Inas menyebut Prabowo berada di bawah ketiak Rizieq terkait seruan kepada Gerindra, PKS, PAN, dan PBB untuk membentuk Koalisi Keummatan. Menurutnya, tak elok jika partai diatur pihak luar partai dalam mengambil keputusan.
"Kalau Rizieq yang mengendalikan, ya sama saja di bawah ketiaknya. Mosok ketum partai diatur oleh orang lain yang non-partai?" ujar Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan, Rabu (6/6).