"Bapak Asad Said Ali ini merupakan mantan wakil ketua BIN untuk empat ketua BIN dan empat presiden Indonesia. Beliau termasuk tokoh yang paling mengetahui tentang terorisme di Indonesia," kata Rommy keterangan tertulis, Rabu (6/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan bahwa di luar negeri radikalisme lahir sebagai perlawanan atas sekularisme. Selain itu banyak juga umat muslim yang menurut Asad memiliki paham yang salah tentang jihad dan khilafah.
Dia menyebutkan, Indonesia beruntung memiliki Pancasila sebagai dasar negara. Menurutnya, Pancasila merupakan perpaduan antara pemahaman Barat dengan agama dan mampu meredam paham radikal. Bahkan, ia mengatakan pernah diminta untuk menyampaikan sosiologi Pancasila di Pakistan untuk meredam radikalisme.
"Banyak orang yang memiliki paham yang salah tentang jihad di mana ada yang menilai jihad adalah fardhu ain dan dalam berjihad diperbolehkan untuk membunuh," pungkasnya. (mul/mpr)











































