Tol Palindra memiliki panjang sekitar 22 KM dan terbagi dalam 3 sesi pengerjaan. Pada sesi pertama, seluruh pengerjaan telah selesai. Namun untuk sesi lainnya masih banyak kekurangan, tapi sudah mulai dapat digunakan fungsional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantaran masih bersifat fungsional, Hasan meminta pengendara untuk berhati-hati dan dapat mengurangi laju kendaraan di ruas tol lintas Sumatera itu. Terutama, masih kata Hasan, di seksi II karena belum ada rambu-rambu, marka jalan dan petunjuk arah lengkap.
Untuk tarif, kata Hasan, pengendara yang masuk melalui pintu tol Indralaya hingga ke Pamulutan tidak dikenakan tarif. Tapi berbeda untuk yang masuk dari Indralaya ke Palembang, mereka akan dikenakan tarif normal menggunakan e-money.
Baca juga: Indahnya Tol Pertama Sumsel Bermandi Cahaya |
"Kalau dari Indralaya ke Palembang atau sebaliknya tetap dikenakan tarif normal karena sudah diresmikan Presiden. Beda dari Pamulutan ke Indralaya karena pintu tol belum selesai maka kita gratiskan," imbuhnya.
Hutama Karya selaku pemegang proyek telah menganalisa dan memprediksikan akan terjadi lonjakan pemudik melalui tol Palindra. Lonjakan terjadi mulai dari H-7 hingga H+7 lebaran baik saat arus mudik maupun arus balik lintas Sumatera.
Perlu diketahui, tol Palindra menjadi jalur alternatif yang memecah arus mudik dari Lampung menuju Palembang, Jambi dan Riau saat melintasi Indralaya.
Jalan dari Indralaya menuju Palembang menjadi langganan macet parah karena akses jalan yang sempit. Selain itu, jalan itu merupakan salah satu akses dari Lampung dan Pulau Jawa menuju Kota Palembang.
Ini dia 'Kesiapan Infrastruktur Mudik Lebaran 2018', simak video selengkapnya di 20Detik:
(bag/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini