"Saya pikir ironis kalau Moeldoko ngomong begitu. Karena jelas kalau kita baca dalam Nawacita bahwa negara hadir dalam perosoalan-persoalan masyarakat," kata Habiburokhman saat dihubungi, Selasa (5/6/2018).
Habiburokhman mengatakan di seluruh dunia tidak ada yang mewajarkan macet. Sementara, warga memilih pemimpin untuk menyelesaikan masalah, termasuk memilih Jokowi pada 2014 lalu untuk mengatasi masalah, salah satunya macet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, harusnya pemerintah mencari solusi mengatasi macet bukan justru menilai wajar. Dia mencotohkan jalur Merak yang kerap macet saat libur mudik. Peran negara sangat diharapkan untuk membuat terobosan agar macet itu terurai.
"Jadi kalau ngomong macet itu wajar ya nggak perlu ada pemerintah. Jangan-jangan Pak Moeldoko ini sudah kibar bendera putih gitu loh, soal macet aja dia ngomong (wajar), jangan-jangan besok harga mahal sudah wajar," ucapnya.
"Artinya bisa jadi dalam konteks lebih luas, bisa jadi dalam konteks pemerintahan bisa jadi pemerintah ini 'waduh sudah nyerah dah, satu periode saja, besok dilanjutkan sama yang lebih mampu mengatasinya', gitu," imbuhnya.
Gandeng Google, KSP bikin web untuk pantau arus mudik, tonton video lengkapnya:
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini