"Saya kira ini bukan pemborosan (anggaran) saja, tapi alokasi yang tak tepat, secara umum tidak arif. Kaitannya dengan penopang industri dalam negeri tadi. Rakyat disuruh bayar pajak tapi keuntungan diberikan kepada asing, jangan pro-asing kali lah, begitu maksudnya," kata Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Bestari Barus saat dihubungi wartawan, Selasa (5/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak anti produk asing, tapi kalau kelasnya tong sampah itu buatan negeri asing? Tong sampah? Itu saya kira apa namanya, sesuatu yang dibuat pembenarannya saja. Kalau tadi dikatakan teknologi untuk telekomunikasi dan sebagainya tapi tong sampah?" ujar Bestari.
"Syukur lah dalam hal ini beberapa kali ini gubernur, wakil gubernur mengatakan tidak tahu, tidak tahu, syukurlah. Mudah-mudahan terus-terus tidak tahu," imbuh dia dengan nada meninggi.
Bestari pun menyinggung pernyataan Sandiaga yang menyatakan ekonomi Indonesia sedang melemah. Dia heran mengapa di tengah pelemahan ekonomi seperti disambut Sandiaga, Pemprov DKI justru membeli produk asing.
"Saya kira begini Sandi kan kemarin baru umrah, bilang ekonomi Indonesia kurang baik, karena ekpor kita kurang impor kita banyak. Ya, jangan latah-latahan kemudian mengimpor barang. Artinya kan Sandi tidak berpihak juga, atau DKI tidak berpihak untuk memperbaiki ekonomi Indonesia," terang Bestari.
Pengadaan tong sampah dari Jerman yang dilakukan Dinas LH DKI memakan anggaran Rp 9,51 miliar dengan jumlah 2.600 unit. Anies sendiri belum mau banyak bicara mengenai pembelian tersebut.
"Ya, nanti soal tong sampah saya ceritakan kalau sudah lengkap, ya. Nanti siap-siap semua kejutan lagi. Nanti saya jelasin, diberitain dulu dah yang ramai sekalian. Diramein sekalian, gedein sekalian," ucap Anies di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, kemarin.
Simak juga video "Sebab Musabab Heboh Tong Sampah Jerman dan Pohon Imitasi" berikut ini:
(zak/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini