"Dari sisi potensi wisata alam, Lampung Timur itu minim. Ada Waykambas, tapi kami (Pemkab Lampung Timur) tak leluasa mengelola kawasan itu karena memang kewenangannya berada di Kementerian Kehutanan," kata satu-satunya calon perempuan dalam Pilgub Lampung itu dalam keterangan tertulis, Selasa (5/6/2018).
Kondisi itu yang membuatnya harus kreatif mencari dan mengelola potensi yang ada dan minim menjadi objek wisata yang dapat menarik pengunjung. Nunik percaya jika pariwisata maju maka perekonomian masyarakat akan naik begitupun kesejahteraan akan meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, event yang semula dianggap biasa dan mungkin tidak kurang menarik, dikemas menjadi sebuah event wisata dengan melibatkan dan menggerakkan masyarakat setempat.
"Hasilnya bisa dilihat. Kini masyarakat bersemangat dengan pariwisata, mereka membangun desa wisata," katanya.
Selain itu, Nunik mengatakan setiap event wisata selalu dipadati pengunjung. Kunjungan wisata pun meningkat. Pada 2017, dengan 22 paket wisata, wisatawan yang datang ke Lampung Timur lebih dari setengah juta orang. Hal itu yang akhirnya mendorong Pemkab Lampung Timur lebih giat mengembangkan pariwisata.
"Pada 2018, Lampung Timur memiliki agenda 101 agenda wisata yang digelar mulai Januari sampai Desember," kata Cawagub Lampung yang berpasangan dengan Cagub Lampung Arinal Djunaidi ini.
Dia menyebut event wisata itu tidak sekadar yang sudah populer seperti, Festival Waykambas atau Pemilihan Muli Mekhanai. Tetapi kegiatan lain yang selama ini dianggap tidak biasa, juga dijadikan event wisata.
Dia mencontohkan acara HUT desa, Lomba Kicau Burung, Panen Padi, Ngabuburit, Senam Bersama, Gebyar Wisata Mudik, Seruit Lampung Timur, Dayung Way Bungur, Lampung Timur Idol, dan Karnaval Idul Adha.
Beragam dan banyaknya even wisata itu, mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat Lampung Timur. Salah satunya M Sidiq Romli. Dia menilai pemerintah setempat kreatif menciptakan event wisata yang selalu melibatkan masyarakat.
"Setiap kegiatan wisata, masyarakat desa selalu dilibatkan. Jadi, tidak hanya sebagai penonton, tetapi masyarakat juga ikut menikmati wisata, termasuk dari sisi ekonomi," kata Sidiq.
Pria 50 tahun warga Sumbersari, Kecamatan Wayjepara, Lamtim, itu mencontohkan pada setiap event wisata, masyarakat diminta turut memeriahkan dengan menampilkan potensi budaya dan kreasi yang dimiliki.
"Masyarakat menjadi terpacu dan berkompetisi menghasilkan produk yang bagus. Tujuannya, agar bisa menarik pengunjung. Kalau itu produk kerajinan, misalnya, harus membuat karya yang bagus agar dibeli pengunjung wisata. Dengan demikian, masyarakat memperoleh keuntungan ekonomi," kata dia.
Sidiq, yang berprofesi sebagai guru ini, mengharapkan ragam even wisata terus dikembangkan, dengan meningkatkan kualitas event wisata yang sudah digelar tahun ini.
Berikut event wisata yang ada di Lampung Timur. Festival Yoga, Cempaka Nuban, Motor Antik, Bandar Sribhawono, Ogoh-ogoh dan Balaganjur, Gondang Rejo, Wonokarto. Petualangan Motor Cross, Panen Padi, Olahraga dan Seni, Tasyakuran Laut dan Kuliner, Jambore PNF, Hip Hop, Kicau Burung, Sri Gading, Gebyar Desa, Sukadana Ilir, Tari Kreasi Lampung, Way Curup, Ngabuburit, Senam Bersama, Kuliner, Da'i Cilik, Tari Bedana, Sumber Hadi, Gebyar Wisata Mudik.
Kemudian, Festival Kuda Lumping, Adventure Motor, Labuhanratu III, Minjau Mighul, Petik Lada, Giri Mulyo, Gua Pandan, Lampung Timur BMX, Membaca, Kedaton II, Agro Expo, Tari Bali, Buah Naga, Musik, Gestrek Mataram Baru, Grafity Islamik, Sehat Purwodadi Mekar, Seruit Lampung Timur, Dayung Way Bungur, Lampung Timur Idol, Hijau Tanam 1.000 Pohon.
Festival Donomulyo, Layang-layang, Margosari dan Margototo, Tangkap Bebek, Sumur Tujuh, Karnaval Iduladha, Kain Tradisional, Inovasi Teknologi Daerah, Tani Makmur, Tritunggal, Elephant Camp, Girikarto, dan Masak Sayur. (mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini