Hal ini ia sampaikan dalam pidato kunci di hadapan pimpinan parlemen dunia di Moscow Rusia, Senin (4/6/2018).
"Kehadiran kami di forum ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia akan terus menjadi bagian dari perjuangan untuk keadilan dan perdamaian dunia," tegas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (5/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Konflik Suriah dan Perang Dunia Ketiga |
Zulkifli melanjutkan atas dasar konstitusi, Indonesia pun siap menjadi juru damai dan memfasilitasi perdamaian di beberapa negara yang terjerat konflik.
"Pesan konstitusi Indonesia menegaskan bahwa kami harus berperan aktif wujudkan perdamaian dunia, dan sebagai sesama muslim misalnya Indonesia siap menjadi fasilitator perundingan untuk hentikan konflik berkepanjangan di Timur Tengah," lanjut Zulkifli.
Ketua PAN ini juga mengatakan bahwa Indonesia tidak hanya siap menjadi fasilitator hentikan konflik Timur Tengah, namun juga siap sebagai penengah dialog damai Korea bagian selatan dan utara.
"Indonesia juga siap menjadi penengah dalam konflik di Semenanjung Korea. Kami siap memfasilitasi dialog damai antara Korea Selatan dan Korea Utara," tambahnya.
Di hadapan para pimpinan parlemen Rusia, China, Australia, negara-negara Amerika Latin, India, Asia Selatan sampai Kenya dan negara Afrika lainnya, Zulkifli menuturkan bahwa pendirian Indonesia dalam politik luar negeri adalah Bebas - Aktif.
"Bebas berarti kami (Indonesia) membuka diri bekerja sama dengan siapapun tanpa harus berpihak pada kekuatan politik global tertentu. Aktif bermakna Indonesia akan selalu ikut serta jadi bagian sebagai solusi dalam persoalan dan masalah masalah internasional," pungkas pria yang kerap disapa Zulhasan ini. (mul/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini