Mega proyek yang dianggarkan APBN sebesar Rp 167,6 miliar ini, merupakan jalur trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Selatan, Tengah serta Sulawesi Tenggara. Dengan jalan ini, pemudik tak lagi bersusah payah mengitari jalan berkelok-kelok dan tinggi menanjak.
"Jadwalnya tanggal 8 Juni sudah mulai dilintasi. Saat ini kita mengerjakan pengaspalan dari stasiun atas dan bawah. Untuk jembatannya sendiri itu sudah 100 persen," kata Koordinator Lapangan PUPR, Syamsu Alam, saat ditemui di lokasi proyek, Selasa (5/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Foto: Eloknya Jembatan Kelok 9 |
Jalur Jalan Poros Maros - Bone ini memang sangat padat dilalui oleh kendaraan setiap harinya, terlebih kendaraan truk ekspedisi yang bermuatan besar. Jalur yang sempit dan berkelok, tidak jarang membuat kemacetan yang sangat panjang. Belum lagi, diarea itu juga kerap terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Tujuan pembangunan elevated road dan pengerjaan jalan pendekat adalah untuk mengurangi kelandaian dan berkelok-keloknya jalan sehingga bisa mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas," lanjutnya.
Rencananya, pemerintah akan kembali melanjutkan proyek elevated road untuk segmen ke dua di lintasan Jalan Poros Maros - Bone ini. Proyek segmen kedua pun sudah mulai dikerjakan sejak tahun lalu. Bentuk elevated road ini nantinya akan sama dengan jembatan kelok 9 di Sumatera. (asp/asp)