MPR: Tak Ada Wali Berdakwah Menggunakan Bom

MPR: Tak Ada Wali Berdakwah Menggunakan Bom

Muhammad Idris - detikNews
Senin, 04 Jun 2018 23:45 WIB
Foto: dok. MPR
Samarinda - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengajak masyarakat memahami makna berdakwah, salah satunya lewat sedekah. Cara-cara seperti ini akan membawa kedamaian.

Diungkapkan, dulu penduduk Nusantara merupakan pemeluk Hindu dan Buddha. Namun Islam bisa berkembang karena para wali menyebarkan agama dengan penuh kemanusiaan.

"Tak ada wali berdakwah menggunakan bom," tuturnya di depan jemaah tarawih Masjid Jami Amir Hasanoedin, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Senin (4/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diungkapkan, dulu wali berdakwah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya di sebuah desa ada kekeringan, wali akan melakukan salat minta hujan. Setelah doanya dikabulkan, hujan pun turun.


"Setelah kejadian itu, orang-orang pun masuk Islam", ujarnya.

Dia juga meminta umat Islam gemar berinfak atau bersedekah. Sedekah yang dianjurkan oleh Allah, menurut Mahyudin, tak semua harta, namun sebagian saja.

"Sedekah yang kita lakukan tak akan membuat miskin," ujarnya.

Keutamaan sedekah yang dilakukan adalah mampu menolak bala. Bila tak ingin mendapat bala, kita dianjurkan sering bersedekah. Bersedekah, disebut oleh Mahyudin, juga sebagai bentuk jihad. Menurutnya, jihad lebih diutamakan dengan harta.

"Bila tetanggamu tak punya beras, beri dia beras," paparnya.


Dalam kesempatan tersebut, Mahyudin mengatakan MPR saat ini gencar melakukan sosialisasi Pancasila. Diakui bangsa ini banyak mendapat tantangan, seperti adanya pemahaman agama yang sempit. Akibatnya, terjadi radikalisasi hingga munculnya teror. Dirinya berharap hal-hal demikian tak terjadi di Tenggarong.

"Mudah-mudahan Tenggarong aman. Dalam berdakwah, kita gunakan kedamaian dan menawarkan kelebihan Islam," tutupnya. (idr/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads