Bamsoet: Tantangan Indonesia Saat Ini Kesenjangan

Bamsoet: Tantangan Indonesia Saat Ini Kesenjangan

Muhammad Idris - detikNews
Senin, 04 Jun 2018 23:27 WIB
Foto: Andhika/detikcom
Jakarta - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan salah satu tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masih adanya kesenjangan sosial di tengah masyarakat. Walaupun DPR dan pemerintah sudah berikhtiar untuk menurunkan angka kesenjangan sosial, kenyataan di masyarakat, kesenjangan masih tetap ada.

"Berbagai upaya untuk mengatasi kesenjangan sosial telah dilakukan, baik oleh DPR maupun pemerintah. Misalnya, dengan memperluas lapangan kerja, menurunkan kemiskinan, serta memberdayakan UMKM," ujar Bamsoet saat menghadiri acara Berbagi Bersama Forum Alumni HMI Wati (Forhati) di Masjid Jami Al-Jihad, Jakarta Utara, Senin (4/6/2018).

"Tapi tak cukup hanya DPR dan pemerintah yang bergerak. Semua pihak juga harus terlibat dalam mengatasi kesenjangan di masyarakat," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus Partai Golkar ini menjelaskan berbagai program telah dilakukan Presiden Jokowi untuk mengentaskan warga dari kemiskinan. Semisal program bantuan sertifikat tanah gratis untuk masyarakat yang tidak mampu dan Kartu Indonesia Pintar untuk bidang pendidikan.

Kemudian Kartu Indonesia Sehat untuk bidang kesehatan, Kartu Keluarga Harapan, dan Bantuan Pangan Nontunai untuk bidang sosial. Bahkan jumlah penerima bantuan keluarga harapan meningkat tajam dari 6 juta menjadi 10 juta keluarga.


"Untuk pemberdayaan UMKM, ada bantuan Kredit Usaha Rakyat, pinjaman dana bergulir, bantuan akses pemasaran, dan program-program pelatihan. Itu semua adalah ikhtiar yang dilakukan DPR dan pemerintah untuk mengangkat nasib saudara-saudara kita yang miskin, supaya kesenjangan di masyarakat semakin mengecil," jelas Bamsoet.

Bamsoet menuturkan, selain bantuan tunai kepada masyarakat, juga diperlukan adalah memperbanyak kegiatan yang bersifat pemberdayaan masyarakat. Sebab, jika hanya memberikan bantuan yang sifatnya instan, manfaatnya hanya dirasakan dalam waktu sekejap. Tetapi pemberdayaan masyarakat akan mempunyai dampak jangka panjang serta dapat mengubah nasib warga kurang mampu.

"Saya ingin mengajak semua pihak untuk memperbanyak kegiatan yang sifatnya pemberdayaan. Saya yakin, dengan pengalaman yang dimiliki, Forhati akan dapat membuat kegiatan pemberdayaan saudara-saudara kita yang membutuhkan," terangnya.

Bamsoet memaparkan, konsep pemberdayaan masyarakat akan membuat warga kurang mampu punya kegiatan dan usaha yang berkelanjutan. Dari semula tidak punya usaha menjadi memiliki usaha dan memperoleh penghasilan.

"Dengan adanya kegiatan usaha, mereka akan memperoleh penghasilan, sehingga bisa meringankan beban keluarga, bahkan bisa membiayai sekolah putra-putrinya," kata Bamsoet.


Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menegaskan, berbagai program pemerintah saja tentu belum cukup tanpa partisipasi dari masyarakat, termasuk peran serta organisasi keagamaan. Karena itu, Bamsoet mengajak umat Islam berlomba-lomba berbuat kebajikan guna membantu saudara sebangsa yang masih miskin.

"Saya yakin, jika umat Islam bersatu padu, bergerak bersama, membuat kegiatan yang produktif, kemiskinan akan berkurang dan jurang kesenjangan juga akan semakin sempit. Sudah saatnya kita berbuat, mari gelorakan semangat berbagi dari kita untuk kita, dari umat untuk umat," pungkas Bamsoet. (idr/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads