"Bukan zakat, gerakan amal sosial Ramadan. Tahun kemarin saya nggak ada target, 2016 nggak ada target, 2017 nggak ada target. Cuma kan saya bikin target itu karena melihat tahun kemarin, sekarang saja saya bikin, bukan karena Pak Gubernur," kata Agus saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (4/6/2018).
Agus mengaku target tersebut diberikan merujuk pada perolehan tahun sebelumnya. Dia kembali menekankan tak ada sanksi bagi ketua RT jika target tidak tercapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, kan saya 144 RT yang saya lihat hasilnya tahun kemarin 75 persen itu masih rendah sedekahnya. Makanya untuk motivasi RT saya bikin target Rp 1 juta. Kalau memang nggak ini (nggak tercapai), ya, nggak ada masalah," terang Agus.
Selain Agus, Lurah Joglo, Jakarta Barat, Walman Debataraja dan Plt Lurah Ciganjur, Jakarta Selatan, Indzarti Masthuriyah memberikan target. Namun keduanya belum bisa dimintai konfirmasi apakah target tersebut juga dicanangkan pada tahun sebelumnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya menuturkan pengumpulan zakat melalui ketua RT sudah berlangsung sebelum 2018. Pengumpulan tersebut merupakan kebijakan Pemprov DKI karena melihat potensi zakat di DKI besar.
"Alangkah baiknya kita gunakan kesempatan ini karena potensi zakat kita hanya sedikit sekali yang ter-cover. Dari total Rp 50-200 triliun, sampai hari ini yang bisa dikumpulkan baru Rp 8 triliun," terang Sandiaga di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (4/6). (zak/hri)