"Harga satuannya Rp 3,6 juta, kemudian ongkos kirim seluruhnya sekitar Rp 79 juta. Dari Rp 12,6 miliar yang dianggarkan, kita menyerap Rp 9,51 miliar. Sisa anggarannya kembali ke kas daerah, sehingga ini penghematan," papar Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Hary Nugroho, saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (4/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun untuk produsen asal Indonesia, hanya terdapat produk berkapasitas 6-8 meter kubik. Harganya Rp 26-29 juta per unit.
Untuk produk tempat sampah sesuai spesifikasi yang dibeli Pemprov DKI, tercantum di situs e-Catalogue LKPP harganya sebesar US$ 253,62 (harga pemerintah) dan US$ 292,60 (harga retail). Harga terakhir diperbarui pada Juli 2015.
"Kalau dari segi proses pengadaan, kami clean and clear," imbuh Hary.
Hary lantas bercerita mulanya Pemprov DKI membuat daftar spesifikasi untuk tempat sampah. Kemudian Pemprov DKI melihat produk yang ada di e-Catalogue dan ternyata ada yang sesuai.
"Karena sudah ada di e-Catalogue, makanya kita langsung klik saja karena kita nggak bisa penunjukan langsung. Kalaupun barangnya tidak ada di e-Catalogue, maka harus ada lelang," ujar Hary.
Pengadaan tempat sampah buatan Jerman dengan merek Weber itu sudah dilakukan sejak tahun lalu. Pada 2017, pengadaannya sebanyak 1.000 unit.
Tonton juga 'Perbandingan Tong Sampah Made in Jerman dengan Krisbow':
(bag/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini