"Dust bin (tempat sampah) itu kan dibeli untuk kelengkapan truk, compactor truck. Jadi bentuknya juga harus sesuai dengan compactor truck untuk diangkat-angkat. Harus tahan daya bentur karena (tempat sampah) diangkat dan dibentur, berkali-kali dibenturkan," papar Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Hary Nugroho, saat dikonfirmasi detikcom, Senin (4/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Bahannya) minimal HDPE (high-density polyethylene), bukan fiberglass. Kedua, performa itu harus standar internasional," kata Hary.
Pemprov DKI kemudian melihat produk yang sesuai dengan spesifikasi itu di situs e-Catalogue LKPP. Hary menegaskan, pengadaan barang oleh instansi pemerintah harus melalui LKPP.
Sementara itu dilihat detikcom dari situs e-Catalogue LKPP, hanya ada 11 produk di kategori tempat sampah. Sebanyak 3 produk merupakan buatan perusahaan di Shanghai-China, 4 produk dari perusahaan asal Jerman, dan 4 produk lainnya merupakan bikinan perusahaan Indonesia. Namun untuk tempat sampah buatan Indonesia, cuma tersedia untuk tipe bak kontainer untuk 6-8 meter kubik dengan rentang harga Rp 26.000.000 sampai Rp 29.000.000.
"Kalau merek lokal saya rasa nggak mungkin head to head, proses pembuatannya saja beda. Jadi kita pakai standar internasional karena ini Jakarta, yang akan jadi tuan rumah Asian Games 2018," ujar dia.
Pada situs resmi Weber, tertulis spesifikasi tempat sampah berkapasitas 660 liter tersebut diklaim tahan cuaca beku, panas, hingga bahan kimia dan radiasi ultra violet. Hary juga membenarkan soal spesifikasi ini.
(bag/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini