Kepala DLH DKI Jakarta Isnawa Adji menuturkan jumlah tong sampah tersebut masih belum ideal. Untuk itu, ia menuturkan, tong sampah made in Jerman ini baru diletakkan di titik-titik yang berpotensi menghasilkan banyak sampah.
"Jumlahnya kan belum ideal, jadi kita tempatkan misalnya dekat Tanah Abang, kita taruh di lokasi-lokasi LPS-LPS (penampungan sementara), kawasan wisata, taruh di dekat pasar," kata Isnawa kepada detikcom, Minggu (3/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, dikatakan oleh Isnawa, keberadaan tempat sampah berstandar Eropa tersebut belum terlihat secara signifikan di Jakarta.
"Karena jumlahnya belum banyak jadi nggak kelihatan ngejreng, gitu, di pinggir-pinggir jalan banyak gitu, nggak," tuturnya.
Saksikan video 20Detik untuk mengetahui ragam komentar netizen soal tong sampah buatan Jerman di sini:
[Gambas:Video 20detik]
Sebelumnya, pengadaan tong sampah buatan Jerman oleh Pemprov DKI ramai dibahas di media sosial. Dinas Lingkungan Hidup DKI lalu menjelaskan alasan tong sampah itu dipilih.
Informasi tentang tong sampah yang ramai dibahas ini berasal dari screenshot situs e-Katalog LKPP. Tong sampah yang dimaksud adalah garbage bin beroda dengan kapasitas 660 liter merek Weber. Di situ tertulis pengadaan tong sampah sebanyak 2.640 buah dengan harga satuan USD 253,62 atau Rp 3.599.375,04. Ada pula ongkos kirim sebesar USD 5.581 atau Rp 79.205.552.
Tonton juga 'Ini Tong Made In Jerman yang Pengadaannya Jadi Sorotan':
(yas/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini