"PA 212 diamanahkan untuk terus mendorong agar terealisasinya Deklarasi terbuka Koalisi keumatan Gerinda, PAN, PKS dan PBB (sebelum Deklarasi capres-cawapres). Dengan tujuan persatuan umat Islam yang sudah terbangun dalam spirit 212 tetap terjaga dengan baik sehingga akan berdampak pada kemenangan di Pilkada serentak 2018, Pileg dan Pilpres 2019," kata Slamet dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/6/2018).
Slamet menambahkan Rizieq mengapresiasi hasil Rakornas PA 212 yang menghasilkan sejumlah nama sebagai kandidat capres dan cawapres yang akan diusung. Di mana Rizieq berada di urutan teratas kandidat capres.
Slamet menambahkan Rizieq juga berpesan agar masing-masing kandidat capres dan cawapres PA 212 diberikan kesempatan yang sama untuk memaparkan visi-misi. Masing-masing kandidat capres-cawapres diminta menyatakan komitmennya memperjuangkan Islam saat Ijtima Ulama yang digelar GNPF Ulama, DPP FPI dan PA 212 pada Juli mendatang di Jakarta.
"Hasil dari Ijtima Ulama tersebutlah yang akan didukung penuh oleh HRS sebagai Capres dan Cawapres dengan catatan Koalisi keumatan tetap terjaga dan tidak bubar," paparnya.
Slamet menyebut Rizieq juga berpesan agar seluruh umat Islam tetap menjaga kerukunan dan persatuan sembari menunggu komando. "Menyerukan kepada umat Islam indonesia tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta menunggu Komando Ulama," ucap Slamet.
Dalam pertemuan di kediaman Habib Rizieq Syihab, akhirnya Garda 212 kembali bergabung dengan PA 212. Islah itu diikrarkan di depan Rizieq Syihab. Dalam kesempatan yang sama Rizieq juga mendorong PAN bersama Gerindra-PKS-PBB membentuk koalisi keummatan untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Nama koalisi itu adalah Koalisi Keummatan. Pada kesempatan itu, Rizieq menyampaikan hanya akan mendukung koalisi yang didukung penggawa alumni 212, aksi massa yang dulu besar mengusung isu penegakan hukum untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menista agama.
(ams/imk)