Yogyakarta - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah 2005-2010 telah menetapkan jajaran kabinetnya. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin akan didampingi 7 ketua, 1 sekretaris umum, 2 sekretaris, bendahara umum, dan 1 bendahara. Amien Rais dan Ahmad Syafii Maarif menjadi penasihat. Kabinet baru PP Muhammadiyah ini disampaikan Din Syamsuddin dalam jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Di Tiro, Yogyakarta, Senin (18/7/2005). Kabinet baru PP Muhammadiyah ini diputuskan dalam rapat pleno, Minggu (17/7/2005) kemarin. Sesuai amanat Muktamar ke-45 di Malang beberapa hari lalu, PP Muhammadiyah memang diberi tugas untuk menyusun kabinetnya hingga 17 Mei 2005. Jajaran pengurus baru dan penasihat bak lumbung profesor. Setidaknya ada 7 tokoh Muhammadiyah yang bergelar profesor dalam kabinet baru ini. Lainnya bertitel doktor dan sarjana. Berikut susunan Pengurus PP Muhammadiyah 2005-2010:Dewan Penasihat: Prof. Dr. Amien Rais, Prof Dr Syafii MaarifKetua Umum: Prof. Din Syamsuddin, MAKetua: Prof Drs. Malik Fadjar, MSc, Drs Haedar Nashir, MSI, Drs HM Muqoddas,LC, MAG, Dr. H. Yunahar Ilyas, LC. MAG, Prof Dr Bambang Sudibyo, dr H Sudibyo Markus, dan HM Mukhlas Abror. Sekretaris Umum: Drs HA Rosyad SolehSekretaris: Drs A. Dahlan Rais, M.Hum, Drs HM Goodwill ZubairBendahara Umum: Prof Dr. H. ZamroniBendahara: Prof Dr H Fasichul Lisan, Apt.Sidang penentuan kabinet baru itu, kata Din, merupakan sidang pleno pertama PP Muhammadiyah 2005-2010. Dalam sidang pleno itu, dari ke-13 anggota PP Muhammadiyah, hanya 12 orang yang hadir. Dahlan Rais, adik kandung Amien Rais, absen karena sedang berada di London. Menurut Din, posisi Dewan Penasihat yang diduduki Amien dan Syafii memang tidak diformalkan dalam AD/ART. Posisi Dewan Penasihat juga tidak dilembagakan. "Namun, posisi itu tetap ada, karena sudah menjadi tradisi di Muhammadiyah. Tugasnya memberi nasihat bila diminta PP," ungkap Din. Di masa mendatang, PP Muhammadiyah akan memprioritaskan revitalisasi gerakan Muhammadiyah, antara lain akan memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan masyarakat luas, baik lokal, nasional, maupun global. Hal ini dilakukan dengan menjalankan fungsi dakwah dan tajdid, serta mengembangkan ukhuwah kerja sama dengan semua pihak. Selain itu, PP Muhammadiyah akan mendinamisasi kepemimpinan persyarikatan di semua tingkatan, mulai dari wilayah, daerah, cabang, dan ranting. Muhammadiyah juga akan tetap memperhatikan budaya-budaya lokal dalam pengembangan dakwah Muhammadiyah.
(asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini