"Setiap hari 1 ton garam disemai di langit Sumatera Selatan, di mana terlihat awan berpotensi hujan, disana garam di semai. Ini merupakan langkah dan upaya BPBD untuk mengantisipasi terjadinya karhutla saat Asian Games," kata Kepala BPBD Sumsel Iriansyah saat dikonfirmasi, Jumat (1/6/2018).
Penebaran garam sudah dilakukan sejak 2 pekan lalu. Modifikasi cuaca ini bakal dilakukan hingga Oktober mendatang, khususnya di wilayah Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin dan Musi Banyuasin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau total berapa ton garam yang telah disemai itu ya sudah banyak, mulai dari apel siaga pertengahan Mei lalu sampai hari ini. Bahkan ada yang dua kali semai dalam satu hari. Kemarin kami pun telah meminta bantuan heli waterbombing ke pusat, sudah dapat dua unit dari total 10 yang kami ajukan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Manggala Agni Daops III Ogan Komering Ilir, Tri Prayogi mengatakan ada sekitar 60 personel yang melakukan patroli di wilayah itu. Patroli dilakukan untuk mengawasi lahan gambut agar tidak terbakar.
"Kami ada 60-an personil, ini patroli tiap hari siang malam di 13 posko yang telah disebar. Setiap saat memberikan kabar di wilayahnya masing-masing agar dapat diteruskan ke kantor," kata Tri.
Dari pengawasan ketat ini, Tri mengaku upayanya cukup berhasil. Hal ini terlihat dari kurun waktu 2015 hingga 2018 tidak lagi ada kabut asap akibat kebakaran hutan.
"Ini bukti kerja tim. Bukan hanya kerja tim Manggala Agni saja, tapi juga kerja polisi dan anggota TNI. Termasuk masyarakat sekitar juga kita libatkan dengan adanya Desa Peduli Api," pungkasnya. (haf/haf)