"Poros ketiga belum mati itu, belum mati sama sekali, bahkan malah jadi barang apa itu, menu-menu baru kalau kita masuk ke restoran," kata Hinca di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (30/5/2018).
Hinca membeberkan sejumlah alasan belum matinya poros ketiga. Salah satunya, kata Hinca, koalisi yang ada saat ini belum permanen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, kata Hinca, menurut survei-survei yang ada, parpol-parpol pendukung yang tergabung dalam koalisi, khususnya koalisi pemerintah, elektabilitasnya masih stagnan. Bahkan, lanjutnya, tren yang ditunjukkan elektabilitas parpol-parpol tersebut terus menurun.
"Jadi terancam juga, ngapain aku main di situ kalau dia jadi presiden tapi partaiku tak lolos di DPR. Ini kan soal eksistensi partai. Jadi menurut saya, masih cair sekali di situ (koalisi)," katanya.
Selain itu, menurut Hinca, persoalan capres yang akan maju pada Pilpres 2019 juga belum selesai. Pertarungan capres pada Pilpres 2019, menurutnya, tidak hanya berhenti pada Jokowi melawan Prabowo.
"Ini nanti political last minute lagi. Kalau hari ini kita kan seperti tersedot siapa nomor dua. RI-2. Semua ngomongin itu saja. Seolah-olah sudah selesai RI-1. Belum, kok. Kapten kapal ada, kapal tak ada, itu persoalan dermaga belum ada, kapal tersedia. Belum ada satu partai pun yang bilang ini paslonnya. Nggak ada itu," tuturnya.
'Demokrat: Poros Ketiga Belum Mati!' Simak video selengkapnya di 20Detik:
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini