Sebab, menikah berarti mengikat seseorang untuk menjadi teman hidup, tidak hanya untuk satu atau dua hari, namun selamanya atau seumur hidup. Lantas, seperti apa standar dalam mencari calon pasangan yang sekufu atau setara?
Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil Uzm, Islam punya tuntunan tentang standar pasangan suami istri yang ideal. Tuntunan ini terkait erat dengan cara pandang laki-laki dan perempuan yang ideal dalam masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jurus Menghalau Iman yang Naik Turun |
Standar suami dan istri yang ideal di dalam Islam, dikatakan dosen PTIQ Jakarta ini, tidak terlepas dari standar manusia yang ideal menurut Allah.
"Kalau di mata manusia, kemuliaan seseorang itu ditentukan oleh mungkin suku bangsanya, mungkin oleh kedudukannya secara sosial, mungkin oleh kekuasaan atau keturunannya. Allah menegaskan dalam surat Al Hujurat bahwa jenis kelamin, suku, bangsa, dan lain sebagainya itu tidak berarti apa-apa di hadapan Allah," papar Nur.
Dia menuturkan, Allah memberi standar manusia yang berkualitas, didasarkan pada ketakwaannya. 'Inna akramakum 'indallahi atqakum'. Demikian pula standar dalam mencari suami atau pasangan ideal pun sama.
Ada satu hadis yang berbunyi 'Fadzfar bi dzati diin taribat yadaka'. Hadis ini menjelaskan bahwa masyarakat pada umumnya mencari calon istri, begitu juga mencari calon suami, adalah karena kekayaannya, keturunannya, kecantikannya atau ketampanannya. Akan tetapi, Rasulullah memerintahkan agar mencari calon istri atau calon suami karena agamanya.
"Maka standar suami atau istri ideal adalah sesuatu yang terbuka yaitu ketakwaan dan sesuatu yang diproses bersama selama perkawinan. Oleh karena itu, carilah suami atau istri yang baik kepada Allah dan baik kepada makhluk-Nya," terang Nur.
Baca juga: Memahami Batasan Memandang Lawan Jenis |
Dikatakan Nur, kalau jodoh itu kaya, ganteng atau antik, berasal dari keturunan terhormat, itu bonus saja. Pasalnya, hal-hal itu tidak akan berarti apa-apa, bahkan bisa mencelakakan kalau yang bersangkutan tidak punya akhlak yang baik.
"Demikianlah, standar kafa'ah manusia sama dengan standar kafa'ah suami dan istri yaitu ketakwaan, atau upaya terus menerus untuk menyesuaikan diri sebagai hamba Allah dan juga khalifah fil ardhi untuk mewujudkan kemaslahatan manusia," tutup Nur.
Simak penjelasan lengkapnya melalui sketsa berikut ini:
Saksikan program Tanya Jawab Islam, setiap hari pukul 17:35 WIB selama Ramadan di detikcom.
Tonton juga video spesial Ramadan lainnya tentang mengaji berikut ini:
(rns/rns)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini