"Jadi untuk pengamanan sidang Aman Abdurrahman sekarang sama dengan pengamanan minggu lalu dengan jumlah personel 278. Gabungan TNI-Polri semua. Total 278," kata Wakapolres Jakarta Selatan, AKBP Budi Sartono di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Rabu (30/5/2018).
Budi menuturkan, tidak ada penambahan pengamanan pada sidang kali ini. Namun, Budi mengungkapkan, ada perubahan pola pengamanan di luar ruang sidang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, strelisasi pun telah dilakukan jelang sidang Aman. Sterilisasi telah dilakukan sejak pukul 06.00 WIB pagi tadi.
"Sudah dilakukan hari ini (strerilisasi). Tadi pagi sudah dilaksanakan. Kita sterilisasi setiap pagi sebelum sidang. Jam 6 kita sudah melaksanakan sterilisasi," tuturnya.
Sidang replik Aman Abdurrahman dijadwalkan akan dimulai pukul 08.30 WIB. Hingga saat ini belum terlihat massa dari Aman Abdurrahman yang hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Aman sebelumnya telah menjalani sidang pleidoi pada Jumat 25 Mei 2018. Dalam pleidoinya, Aman membantah menggerakkan serangkaian aksi teror, termasuk bom Thamrin hingga Kampung Melayu.
Aman menyebut aksi teror di sejumlah tempat itu terjadi saat dirinya berada di Lapas Nusakambangan. Dia mengaku tidak bisa berkomunikasi dengan siapa pun saat dipenjara.
Aman menyalahkan pemerintah terkait terseretnya dia dalam sejumlah kasus teror bom. Aman lantas menyatakan kesiapan menghadapi putusan (vonis) majelis hakim.
"Setiap kasus selalu dikaitkan dengan saya dan begitu seterusnya. Intinya adalah nuansa politik pemerintah ini bermain, di mana (ada) kecemasan soal khilafah islamiyah," tuturnya.
Aman dituntut jaksa hukuman mati karena diyakini menjadi penggerak dilakukan sejumlah teror di Indonesia. Aksi teror disebut jaksa dilakukan setelah Aman menginisiasi terbentuknya Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Teror-teror yang disebut jaksa dipengaruhi Aman di antaranya aksi teror bom di gereja Samarinda pada 13 November 2016, bom Thamrin Januari 2016, bom Kampung Melayu pada 24 Mei 2017, serta penusukan polisi di Sumut dan penembakan polisi di Bima pada tahun 2017.
Tonton video Aman Abdurrahman Siap Bila Dihukum Mati! (yas/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini