Awal polemik dimulai dari pengumuman soal pelantikan kepengurusan tingkat pusat sekber yang disampaikan anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Senin (28/5/2018). Andre mengaku didapuk sebagai juru bicara sekber. Andre mengatakan Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik didapuk jadi Ketum Sekber, sedangkan politikus PKS M Idrus jadi sekjen-nya.
"Pengurus sekber ini berasal dari 3 partai. Partai-partai ini sudah mengirimkan namanya," kata Andre, Senin (28/5) kemarin pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun muncul protes dari PAN. Adalah Wasekjen PAN Faldo Maldini yang menyampaikan protes tersebut. Faldo menepis pernyataan anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade soal Sekber Gerindra-PKS-PAN.
"PAN belum ada sikap resmi bergabung ke mana-mana. Saya harap Andre Rosiade jangan gampang main klaim. Kader kami semuanya sedang berfokus merapatkan barisan untuk menjaring pikiran rakyat, untuk diperjuangkan, dibanding main sekber-sekber-an. Pilpres itu pasti lima tahunan, jadi pasti PAN memutuskan pada waktunya," kata Faldo, Senin (28/5) malam.
Andre merespons pernyataan Faldo. Dia mengatakan Sekjen PAN Eddy Soeparno sudah mengetahui soal kepengurusan sekber tersebut.
"Kami masukin PAN ke sekber berdasarkan komunikasi Bang Sandi (Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno) dan Bang Taufik (Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik) dengan Mas Eddy Soeparno (Sekjen PAN)," ujar Andre saat dimintai konfirmasi, Senin (28/5).
"Bang Taufik memberikan info kepada saya bahwa Mas Eddy Soeparno sudah setuju bergabung dengan sekber. Makanya logo PAN dipasang di sekber meski sikap resmi PAN baru akan ditentukan dalam rakernas, Juni ini," imbuhnya.
Namun Eddy Soeparno merasa kaget partainya dimasukkan ke sekber. Eddy menegaskan PAN belum mengambil sikap terkait koalisi Pilpres 2019.
"Ya, kita sesungguhnya juga kaget mendengar adanya pernyataan tersebut. Karena pertama, kita sebagai partai belum menentukan arah dan sikap politik kita untuk Pilpres 2019," ujar Eddy setelah menghadiri acara launching buku Bima Arya di Soehanna Hall, The Energy Building, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (28/5).
Setali tiga uang dengan PAN, PKS mempertanyakan pembentukan pengurus sekber. Direktur Pencapresan Tim Pemenangan Pemilu (TPP) Pusat PKS Suhud Alynudin mengatakan kepengurusan sekber yang dipimpin oleh M Taufik itu bukanlah susunan pengurus sekber resmi koalisi.
Baca juga: PAN Protes Diklaim Masuk Sekber Gerindra-PKS |
Dikatakan Suhud, sejauh ini PKS belum sampai memutuskan susunan pengurus sekber karena belum ada keputusan final terkait pasangan capres-cawapres yang diusung PKS-Gerindra. Suhud menegaskan susunan pengurus Sekber PKS-Gerindra secara resmi baru akan dibentuk dan dibicarakan dengan semua partai koalisi jika sudah ada kesepakatan capres-cawapres definitif untuk Pilpres 2019.
"Kami tidak ingin mendahului takdir, mengingat masih terbuka peluang perubahan konstelasi politik hingga pendaftaran capres-cawapres hingga bulan Agustus mendatang," ujar Suhud dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (29/5).
Akankah sekber ini jalan terus? Atau malah layu sebelum berkembang?
Simak juga video "Sandi: PAN Setuju Gabung Sekretariat Bersama Gerindra-PKS" berikut ini:
(tor/dha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini