Isi Pengajian di Uhamka, Gatot Bicara soal Runtuhnya Kerajaan

Isi Pengajian di Uhamka, Gatot Bicara soal Runtuhnya Kerajaan

Ibnu Hariyanto - detikNews
Senin, 28 Mei 2018 19:02 WIB
Gatot Nurmantyo di Uhamka. (Ibnu Hariyanto/detikcom)
Jakarta - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengisi pengajian di Uhamka, Jakarta Timur. Gatot berbicara tentang runtuhnya kerajaan-kerajaan yang ada di Tanah Air.

Awalnya Gatot berbicara tentang Indonesia, yang disebutnya bangsa pemenang. Menurutnya, tak banyak bangsa yang mampu merebut kemerdekaan dengan melawan penjajah seperti Indonesia.

"Negara yang merebut kemerdekaannya itu nggak sampai lima di dunia, sehingga kita sudah punya modal. Kita sebagai bangsa pemenang," kata Gatot Nurmantyo saat mengisi 'Pengkajian Ramadhan 1439 H' di Uhamka, Jakarta Timur, Senin (28/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Gatot menerangkan sejarah panjang bangsa Indonesia melawan penjajah itu telah menjadi fondasi yang kuat. Dia mengatakan berbagai cobaan hadir setelah kemerdekaan, tapi Indonesia tetap bertahan hingga kini.

"Sejarah yang panjang kita sebagai bangsa pemenang itu merupakan basis yang kokoh. Kita, begitu sudah merdeka, banyak mendapat cobaan, krisis yang begitu parah, inflasi sampai 650 (persen), tapi kita masih bisa hidup," jelasnya.

Menurut Gatot, Indonesia sebenarnya memiliki potensi kekuatan dan keunggulan di seluruh elemen. Namun keunggulan itu belum bisa dimanfaatkan karena masyarakat kini masih mementingkan individu.

"Namun itu tidak digunakan untuk bersatu, karena kita selalu bilang aku, bukan kita," jelasnya.


Gatot pun mengingatkan sebuah bangsa itu bisa hancur bukan karena serangan musuh dari luar, melainkan dari konflik di dalam bangsa itu sendiri. Gatot pun mencontohkan cerita kerajaan-kerajaan yang hancur karena ada konflik di dalam lingkungannya, misalnya Sriwijaya hingga Majapahit.

"Di Tanah Air ini dulu ada kerajaan, kerajaan ini hancur dari dalam. Contohnya Majapahit. Ketika Raja Hayam Wuruk punya ratu dan melahirkan anak Kusumawardani dan punya selir juga melahirkan anak Wirabumi, begitu wafat, anak putra dan putri bersaing dan timbul perang. Itulah awal hancurnya Majapahit," paparnya.

"Di Tanah Air ini pernah ada kerajaan hancur dari dalam. Kalau bukan dari dalam, nggak bisa hancur kita," imbuhnya.

Untuk itu, Gatot meminta seluruh masyarakat bersatu menjaga bangsa Indonesia. "Mari luruskan-rapatkan barisan, jaga Indonesia kita. Kalau kita nggak bersatu, nggak bisa," ucapnya. (ibh/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads