"Menceritakan tentang dinamika, suka-duka saya jadi wali kota. Banyak sukanya, nggak sedikit dukanya," kata Bima dalam sambutannya di Soehanna Hall, The Energy Building, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (28/5/2018).
Peluncuran buku #AbdiBogor ini dihadiri Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Terlihat juga Sekjen PAN Eddy Soeparno dan politikus Partai Demokrat Dede Yusuf dalam acara peluncuran buku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat saya menang pilkada, uang yang saya keluarkan jauh berkurang dari angka yang disebutkan. Keyakinan saya bertambah, apa itu? Uang bukan segalanya," ujarnya.
Baca juga: Anies dan Bima Arya Tinjau Bendung Katulampa |
"Tapi, setelah saya dilantik, paradigma uang bukan segalanya perlahan-lahan mulai terkikis, mulai terbentur dengan banyak realitas. Ternyata segalanya butuh uang," sambungnya.
Meski kerap mengalami kendala, Bima mengaku tetap optimistis bisa mewujudkan keberhasilan dalam memimpin Kota Bogor. Menurutnya, menjadi wali kota bukan sekadar mengubah orang atau mengubah kota, namun juga mengubah diri sendiri.
"Tugas pemimpin adalah membuat keberhasilan. Menjadi wali kota bukan hanya tentang mengubah orang, mengubah kota, tapi juga dapat mengubah diri sendiri," ujarnya. (yas/haf)