Ita mengetahui pembunuhan itu setelah kerabatnya mendatangi rumahnya. Saat itu kerabat meminta surat pengantar urus surat kematian.
"Saya tahu saat keluarganya ke sini. Terus saya tanya saat ke rumah mereka, kata mereka ibu lihat sendiri aja di dalam. Ibu (Ita) lihat saat kondisinya masih gitu (tertelungkup bersimbah darah)," kata Ita saat ditemui wartawan di lokasi, Senin (28/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bilang Pak Toha tolong dong ada kejadian warga meninggal di RT 10, sepertinya meninggal nggak wajar," imbuhnya.
Tidak lama kemudian polisi datang. Tim forensik juga datang melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
"Itu prosesnya (identifikasi jenazah dan olah TKP) cukup lama, sampai sore. Itu setengah lima baru diangkat (mayatnya)," lanjutnya.
Jeane diketahui tinggal bersama dua orang adiknya yakni Susan (70) dan Hana (70). Tewasnya Jeane diketahui pertama kali oleh Hana yang baru pulang dari gereja.
Menurut Ita, pintu gerbang rumah masih dalam keadaan tertutup ketika Hana pulang pada Minggu (27/5). "Pintu masih tertutup. Padahal pintu gembok ini (gembok gerbang) rada susah bukanya. Kalau pintu itu memang masih tertutup tapi tidak terkunci. Memang Bu Hana bilang kalau pintu depan (rumah) itu biasa nggak dikunci, cuma pintu gerbang depan aja," sambungnya.