"Soal video itu sudah berkali-kali kami sampaikan bahwa itu tidak betul dan itu fitnah. Kami memahami ini tahun politik. Jadi di tahun politik itu semuanya ada saja yang diekspos ke publik dan media," ujar Riza di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/5/2018).
Menjelang tahun politik, menurut Riza, wajar apabila ada pihak yang berupaya menjatuhkan partainya. Sebab, Gerindra merupakan partai oposisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memahamilah di tahun politik ini banyak isu-isu yang dalam men-downgrade sebagainya. Jadi akan kami sikapi secara bijak. Akan kami dalami sejauh mana akan mengambil langkah-langkah yang kami anggap perlu, termasuk langkah-langkah hukum yang perlu kami ajukan," sebut Riza.
"Yang penting bagi kami terus bekerja, baik dengan integritas untuk bekerja terus mementingkan kepentingan bangsa dan negara. Itu jauh lebih penting bagi kami," imbuh dia.
Ketua Bidang advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman menyampaikan hal senada. Habiburokhman menepis bahwa pria dalam video itu adalah Aryo. Menurutnya, video itu sebuah rekayasa.
Kasus serupa pernah melibatkan Aryo pada 2017. Saat itu beredar foto syur seorang pria dengan dua wanita tanpa busana. Si pria disebut-sebut mirip Aryo Djojohadikusumo.
Gerindra sudah membantah soal foto tersebut. Saat itu adik Aryo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, juga menegaskan pria di foto-foto yang beredar bukanlah kakaknya.
"Kasus ini isu daur ulang, sudah pernah diributkan sejak April 2017 lalu. Menurut kami, orang dalam video tersebut tidak mirip dengan Pak Aryo. Zaman sekarang teknologi maju bisa saja semua itu sengaja direkayasa," kata Habiburokhman dalam keterangannya, hari ini.
Komentar netizen soal video porno mirip Aryo Djojohadikusumo, tonton videonya:
(tsa/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini