Bina Marga DKI Bantah Kejar Tayang Proyek Galian

Bina Marga DKI Bantah Kejar Tayang Proyek Galian

Mochamad Zhacky - detikNews
Senin, 28 Mei 2018 12:37 WIB
Foto: Mobil nyungsep ke lubang (@TMCPoldaMetro)
Jakarta - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal menepis proyek galian di Grogol sedang 'kejar tayang'. Yusmada mengatakan proyek itu ditargetkan selesai bulan Agustus 2018 ini.

"Kejar tayang? Nggak ada kejar tayangnya. Apanya kejar tayang? Coba gimana? Itu kontrak (kerja) sampai Agustus. Bukan bulan ini," kata Yusmada di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (28/5/2018).

Yusmada menjelaskan proyek yang menyebabkan satu mobil 'nyungsep' itu selesai digali pada Minggu (27/5) subuh. Para pekerja memang belum membarikade satu dari beberapa lubang yang sudah digali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu pekerjaan dari pagi, dari dini hari sampai subuh, ada beberapa lubang, lubang mainhole, mainhole utilitas. Nah satu lubang di subuh itu baru dibarikade dengan tanah. Nah itu di sekitaran gereja," terang Yusmada.


Yusmada mengira pengendara mobil tak melihat ada lubang menganga di balik gundukan tanah. Terlebih, saat kejadian warga sedang ramai datang ke gereja yang terletak tidak jauh dari proyek galian.

"Nah, Minggu pagi itu sudahh berderet orang untuk parkir. Nah, datanglah satu mobil Avanza ini untuk parkir. Nah, nggak tahu lah ini Pak Yanuar (pengemudi) umur 71, ya, barang kali dia pikir itu kosong, diterabas itu gundukan tanah, nyemplung. Jadi belum sempat dibarikade," papar Yusmada.

Meski demikian, Yusmada menyadari ada kelalaian dari pihak kontraktor. Kini, kata dia, lubang-lubang galian itu sudah dibarikade sesuai ketentuan.



"Ya, itu ada kelalaian kerja dari rekanan, membarikade baru bentuk gundukan tanah. Sudah, sekarang sudah dipagari semua. Memang rencana mau dipagari. Kan itu berurut kan SOP-nya. SOP-nya, setelah digali, dibersihkan, dibarikade," ucapnya.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Pandapotan Sinaga sebelumnya mengaku telah sering meminta Dinas Bina Marga DKI meningkatkan kewaspadaan dalam setiap proyeknya di Jakarta. Pandapotan menilai kelalaian terjadi karena Bina Marga terburu-buru dalam mengerjakan proyek di Jakarta.

"Dia ngejar tayang, Bina Marga itu kan. Mereka mengejar proses e-katalog. Proses e-katalalog kalau nggak salah itu di Juni atau Juli. Mereka kejar tayang itu, makanya seperti itu," kata Pandapotan kepada detikcom kemarin. (aan/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads