"Ini bukan soal takjilnya, berpolitik menggunakan idiom-idiom agama itu tidak tepat. Kalau sudah sampai kepada person, itu sudah pada tingkat politik praktis," kata Ray di Gado-Gado Boplo, Mentenga, Jakarta Pusat, Minggu (27/5/2018).
Ia kemudian mengimbau agar ke depan tradisi keagamaan tak lagi digunakan untuk kepentingan pribadi. Ia melanjutkan, dengan menyematkan label #2019GantiPresiden, kegiatan amal tersebut menjadi kepentingan pibadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Bawaslu: Takjil #2019GantiPresiden Bukan Pelanggaran
Sebelumnya, pada takjil yang dibagikan Korsa di depan Masjid Cut Meutia terdapat tulisan #2019GantiPresiden. Ada dua banner yang juga terpampang di lokasi bertulisan 'Takjil Gratis Buka Puasa #2019GantiPresiden'.
Ketua Korsa Amirullah Hidayat mengatakan rencana pembagian takjil itu akan berlangsung selama 20 hari ke depan, dimulai dari kemarin. Ia mengatakan kemarin ada 300 takjil yang dibagikan.
"Kegiatan hari ini kita melakukan pembagian takjil bagi masyarakat yang ingin untuk buka puasa, takjil #2019GantiPresiden. Program ini adalah untuk mengingatkan rakyat Indonesia bahwa 2019 Jokowi cukup harus diganti, cukup sampai di situ aja," kata Amirullah.
Baca Juga: Takjil #2019GantiPresiden, KPU: Asal Tidak Langgar Hukum Biasa Saja
Simak tanggapan JK terkait takjil #2019GantiPresiden hanya di 20Detik:
(yas/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini