"Hasil identifikasi Tim Gabungan Penanganan Konflik di lapangan, hanya mengindikasikan keberadaan 1 ekor harimau Sumatera di lokasi kejadian," kata Plt Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat, Agusman dalam siaran pers yang diterima detikcom, Minggu (27/8/2018).
KLHK mengimbau kepada warga untuk menghindari bepergian sendirian ke ladang. Bila harus melakukan kegiatan, disarankan bersuara atau memakai topeng yang mirip wajah manusia yang dipasang di bagian belakang kepala.
"Bila bertemu binatang buas usahakan berteriak sekeras mungkin dan jangan membelakangi hewan," kata Agusman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hewan ternak atau peliharaan sebaiknya tidak dibawa ke ladang atau kebun," cetus Agusman.
Sebelumnya, seekor harimau Sumatera pada Rabu (23/5) sore sekitar pukul 16.30 WIB menyerang seorang petani karet bernama Rukmayanti. Serangan secara tiba-tiba itu dilakukan harimau kepada korban saat hendak pulang berkebun.
Saat ini korban masih dirawat di rumah sakit umum Kerinci setelah berhasil diselamatkan oleh suaminya dari serangan harimau. Akibat serangan harimau tersebut, korban mengalami luka gigitan di bagian punggung dan cakaran di bagian pundak serta bagian wajah yang cukup parah. (asp/asp)