"Sebagai sebuah gerakan penghematan atas situasi keuangan negara pasca pemerintahan Najib di Malaysia, kebijakan PM Mahathir bisa jadi sangat tepat dan bagus," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada detikcom, Jumat (25/5/2018).
Namun, ia mengatakan kebijakan itu belum tentu efektif jika diterapkan di Indonesia. Ace pun membandingkan gaji menteri di Indonesia dengan para direksi BUMN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena setahu saya, gaji menteri di Indonesia dalam kisaran Rp 18 juta. Jauh di bawah gaji para direksi BUMN atau perusahaan nasional bertaraf nasional apalagi internasional," imbuhnya.
Sebelumnya, Mahathir memangkas 10 persen gaji dari masing-masing menteri. Selain mengurangi utang, pemangkasan gaji juga bertujuan untuk mengurangi pembelanjaan pemerintah. Mahathir mengatakan, utang nasional mencapai sekitar 65 persen dari GDP.
"Potongannya adalah pada gaji pokok menteri. Ini untuk membantu keuangan negara," ujar Mahathir saat konferensi pers usai memimpin rapat mingguan Kabinetnya yang pertama sejak dilantik menjadi PM pada 10 Mei lalu. (yas/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini