"Ya itu sudah pasti masuk kategori politisasi takjil. Membagi takjil kepada orang yang berpuasa, khususnya para musafir, memang dianjurkan," ujar Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) kepada wartawan, Jumat (25/5/2018).
"Hanya saja, mempolitisasinya untuk kepentingan praktis sangat tidak etis dan tidak elok," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segala sesuatu dinilai dari niat. Jika niatnya ikhlas berbagi takjil, maka akan mendapat pahala besar. Tapi sebaliknya, ketika sudah dilabeli #2019GantiPresiden, itu sudah jelas niat awalnya yakni untuk politik praktis," sebur Awiek.
Awiek mengimbau semua pihak menjaga kesucian Ramadan. "Kita hindari politisasi Ramadan," katanya.
Sebelumnya, relawan Korsa membagikan takjil di daerah Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat. Kegiatan itu dilakukan pada pukul 17.10-17.25 WIB. Mereka membagikan takjil kepada pengguna jalan yang lewat.
Dalam takjil yang dibagikan itu, ada juga tulisan #2019GantiPresiden. Ada dua spanduk yang juga terpampang di lokasi bertulisan 'Takjil Gratis Buka Puasa #2019GantiPresiden'.
Ketua Korsa Amirullah Hidayat mengatakan rencana pembagian takjil itu akan berlangsung selama 20 hari ke depan, dimulai dari kemarin. Ia mengatakan kemarin ada 300 takjil yang dibagikan di depan Masjid Cut Meutia itu.
"Kegiatan hari ini kita melakukan pembagian takjil bagi masyarakat yang ingin untuk buka puasa, takjil #2019GantiPresiden. Program ini adalah untuk mengingatkan rakyat Indonesia bahwa 2019 Jokowi cukup harus diganti, cukup sampai di situ aja," kata Amirullah.
Tonton juga 'Lagu #2019GantiPresiden Mirip Punya Robbie Williams?':
(gbr/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini