"Saya kira ini soal istilah saja. Yang penting adalah substansi program yang dirasakan rakyat," ujar Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Rabu (23/5/2018).
Ace menjelaskan berbagai program yang dijalankan Jokowi berangkat dari Nawacita. Menurut dia, itu hanya soal penggunaan istilah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Istilah Nawacita bisa jadi kurang populer karena itu hanya untuk penamaan program Pak Jokowi. Saya kira kalau istilah itu bukanlah hal yang substantif. Yang lebih penting itu sebetulnya apa program yang paling puas dirasakan masyarakat," jelas dia.
Karena itu, menurutnya, hasil survei itu tak perlu dipusingkan. Sudah banyak hasil survei lain yang menyatakan tingginya tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi.
"Jadi menurut saya, yang penting bukan istilahnya, tapi program apa yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Dalam perspektif itu, masyarakat melihat bahwa kinerja pemerintahan Jokowi memuaskan hingga 70 persen sebagaimana terkonfirmasi dalam berbagai survei selama ini," tutur Ace.
Indo Barometer merilis tingkat pengetahuan dan kepuasan publik terhadap program prioritas Jokowi atau Nawacita. Hasilnya, mayoritas publik belum mengetahui program Nawacita Jokowi.
Berikut ini hasil survei Indo Barometer tersebut:
Tingkat pengetahuan:
Pernah mendengar/mengetahui: 37,6%
Tidak pernah mendengar/mengetahui: 58,2%
Tidak menjawab: 4,2%
Tingkat kepuasan:
Cukup puas/sangat puas: 39,4%
Kurang puas/tidak puas sama sekali: 20,0%
Tidak tahu/tidak jawab: 40,6%
(tsa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini