Sindiran itu diungkapkan SBY lewat Twitter, Rabu (23/5/2018). Cuitan-cuitan itu terkait pembahasan RUU Antiterorisme yang saat ini sedang bergulir di DPR. Total ada delapan cuitan SBY soal terorisme dan RUU Antiterorisme.
"Serangan teroris beberapa saat lalu nyata. Saya tak latah berkata 'ini pengalihan isu', seperti tuduhan sejumlah politisi kepada saya dulu yang 'ASBUN'," cuit SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata 'ASBUN' ditulis SBY dengan huruf kapital. Asbun yang dimaksud adalah singkatan dari 'asal bunyi'.
Kembali ke cuitan SBY, dia menegaskan dukungan untuk pembahasan RUU Antiterorisme di DPR. Dia memuji definisi terorisme yang dirumuskan oleh pemerintah.
"Definisi terorisme yang ditawarkan pemerintah baik. Tajam, fokus, dan relevan. Jangan seperti rumusan 'subversi' yang melebar ke mana-mana," ungkapnya.
Di sisa empat cuitannya, SBY menyebut aparat keamanan dan penegak hukum memang harus memiliki kewenangan yang cukup agar dapat mendeteksi, mencegah, dan menggagalkan aksi terorisme. Jangan sampai, kata SBY, itu disalahgunakan.
"Kewenangan untuk menyadap dan menahan terduga teroris harus tepat dan benar. Jangan disalahgunakan. Jangan rakyat malah merasa 'diteror'. Kerja sama dan sinergi antara aparat intelijen, kepolisian, dan koter TNI harus baik dan efektif. Hindarkan ego masing-masing. Semuanya penting," sebut SBY.
"Menghadapi terorisme kita harus bersatu dan miliki 'mindset' yang sama. Pihak pemerintah dan oposisi juga harus memiliki sikap yang sama. Ke depan, intelijen, kepolisian dan koter TNI harus makin awas, bisa deteksi dan gagalkan aksi teror. Itu tugas utama. Ini harapan rakyat," pungkas SBY.
Jadi, siapa politikus asbun yang dimaksud SBY? (imk/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini