"Setelah subuh, Selasa pagi tadi Tim ACT telah bergerak menuju ke lereng Merapi untuk mendistribusikan masker bagi pengungsi di barak-barak. Hari ini, Humanity Food Van ACT juga akan merapat ke lereng Merapi, membawa ratusan paket makanan siap santap untuk berbuka puasa," kata Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Yogyakarta, Agus Budi dalam keterangan tertulis, Rabu (23/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, hingga Selasa (23/5/2018) BPBD mencatat, jumlah pengungsian di sembilan titik aman mencapai 1.522 warga. Pergerakan pengungsi paling banyak tercatat berada di SD Sanjaya Tritis/Turgo mencapai 510 jiwa, kemudian juga di Desa Glagaharjo dengan jumlah pengungsi malam tadi mencapai 371 jiwa.
Sampai saat ini hujan abu masih turun tipis di sekitaran lereng Merapi. Tiga kecamatan di Kabupaten Sleman dilaporkan terus menerus mengalami hujan abu sejak Senin dini hari.
Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Cangkringan, Pakem, dan Kecamatan Ngemplak. Hujan abu juga dilaporkan turun tipis di sepanjang Jalan Kaliurang. Terhitung sudah empat kali erupsi meletup mengeluarkan abu vulkanik dari puncak Merapi.
Meski termasuk dalam erupsi freatik, erupsi terakhir Selasa (22/5/2018) sampai membubungkan abu hingga 3.500 meter dari mulut kawah. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pun menaikkan status Merapi dari NORMAL menjadi WASPADA. Kenaikan status ini berarti masyarakat tak boleh beraktivitas sama sekali di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi, termasuk aktivitas pendakian dan pertanian. (mul/ega)











































