Rupanya keluarga ingin menerima jenazah Bayu dalam kondisi apa adanya, tanpa ada secuil tubuh bomber yang menempel. Wajar saja, posisi Bayu memang yang paling dekat dengan dua bomber yang meledakkan diri sehingga bukan tak mungkin potongan tubuh dua bomber itu menempel ke jenazah Bayu.
"Jujur saja, kami tidak ingin ada satu cuil pun tubuh pelaku di situ," kata adik Bayu, Galih Wardhana, ketika ditemui detikcom di rumah duka, Selasa (22/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi benar-benar diserahkan ke kami adalah Kak Bayu tanpa ada orang lain di situ, apalagi si pelaku. Apa pun kondisinya, kami terima," ucap Galih.
"Kami menginginkan tim DVI (Disaster Victim Identification) yang menangani Kak Bayu bekerja sangat teliti," imbuh Galih.
Pada akhirnya proses yang panjang tersebut dipilih keluarga. Jenazah Bayu kini disemayamkan di studio foto miliknya sebelum nantinya dimakamkan di TPU Keputih pada Rabu (23/5).
Keluarga berpikir Bayu semasa hidup lebih banyak menghabiskan waktu di lokasi tersebut sehingga ada sisi sentimental antara Bayu dan studio foto tersebut. "Disemayamkan di studio foto karena Mas Bayu sering habiskan waktu di studio itu," kenang Galih.
Tembok studio foto dengan ornamen batu bata merah itu mulai dibangun Bayu pada awal 2017. Kini studio foto itu akan terus menjadi kenang-kenangan bagi keluarga atas sosok Bayu. (dhn/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini