Padang - Bandar Udara Minangkabau International atau Minangkabau International Airport (MIA) yang rencananya resmi beroperasi mulai Kamis (14/7/2005), terpaksa ditunda hingga waktu yang belum dipastikan.Padahal, pada acara syukuran pindahnya operasional penerbangan umum di Sumatera Barat (Sumbar) dari Bandara Tabing ke MIA 11 Juli lalu dinyatakan, pemindahan tersebut sudah direncanakan dengan matang.Kepastian soal penundaan tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Operasional dan Layanan Angkasa Pura II Tabing Padang, Youhanes, ketika ditemui detikcom di kantornya, Jalan Hamka, Padang. "Kapan MIA akan dioperasikan masih belum bisa dipastikan," ujarnya.Penundaan tersebut murni karena adanya instruksi dari pusat karena secara teknis tidak ada kendala untuk pengoperasian bandara yang memiliki landasan pacu sepanjang 2750 meter dan lebar 45 meter tersebut. Kelengkapan dan peralatan bandar udara yang menjadi kebanggaan warga Sumatera Barat itu sudah aman untuk dipakai. Bahkan, bandara MIA memiliki peralatan navigasi udara dengan instrument landing system category (ILS) tercanggih, terangnya.Bandara MIA mulai dibangun pada 2002 lalu di atas lahan seluas 427 hektar. Layaknya bandara internasional, MIA memiliki fasilitas lengkap, seperti apron pesawat penumpang 315x120 meter dengan daya tampung delapan buah pesawat Boeing 737.Bandara ini juga dilengkapi dengan terminal penumpang seluas 12.570 meter persegi, terminal cargo 1.344 meter persegi, hanggar 2.088 meter persegi, gedung perawatan bandara 669 meter persegi, gedung perawatan GSE 621 meter persegi, dan lokasi parkir kendaraan bermotor 10.850 meter persegi.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini