"Rabu siang, 16 Mei, saya tiba di San Francisco. Nunggu penerbangan ke Washington, saya terima pesan dari Gedung Putih tentang keinginan Wapres bertemu, dijadwal Kamis sore, 17 Mei," ujar Gus Yahya saat berbincang dengan detikcom, Senin (21/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rupanya Rabu pagi itu Mike Pence bertemu Andrew Walther, seorang aktivis Katolik, kemudian bertemu Reverrand Johnie More, seorang pendeta Kristen Evangelis," tutur Gus Yahya.
Dari pertemuan ini, Pence mendapat informasi tentang Gus Yahya. Akhirnya Pence pun mengundang Gus Yahya.
"Johnie memberi tahu bahwa hari itu saya pas datang di Amerika. Maka Wapres nyuruh stafnya menghubungi saya," kata Gus Yahya.
Pence, kata Gus Yahya, menyampaikan belasungkawa atas peristiwa teror di Indonesia beberapa waktu lalu. AS mendukung upaya Indonesia melawan radikalisme.
"Pemerintahnya mendukung penuh upaya-upaya NU dan Indonesia melawan radikalisme," ujar Gus Yahya. (bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini